Page 16 - Book e-modul_Neat
P. 16
Bab 1 Hakikat Modul Pembelajaran 3
Merujuk pada Mulyana (2009), maka tiga kerangka pemahaman mengenai
komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Konsep komunikasi sebagai tindakan satu arah merupakan suatu proses linier
yang dimulai dengan sumber informasi atau pengirim informasi dan berakhir
pada penerima informasi, sasaran dan tujuannya. Konsep ini dimaklumi
sebagai proses penyampaian informasi satu arah dari seseorang atau lembaga
kepada orang lain atau sekelompok orang baik secara langsung (tatap muka)
atau melalui media seperti selebaran, surat kabar, radio dan televisi.
2. Komunikasi sebagai interaksi
Pada konsep komunikasi sebagai interaksi, komunikasi dijelaskan sebagai
suatu bentuk interaksi yang saling memengaruhi (mutual influence).
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau
aksi-reaksi yang arahnya bergantian. Di sini terdapat seorang yang
menyampaikan pesan, baik verbal maupun non verbal, dan seorang penerima
yang bereaksi memberikan jawaban. Kemudian, orang pertama bereaksi
kembali setelah menerima respons atau umpan balik dari orang kedua dan
begitu seterusnya. Antara si pengirim dan si penerima pesan saling memainkan
peran yang setara. Di beberapa kesempatan, mereka juga dimungkinkan untuk
bertukar posisi.
3. Komunikasi sebagai transaksi
Dalam konteks ini, komunikasi merupakan proses personal karena makna atau
pemahaman yang diperoleh pada dasarnya bersifat pribadi. Pada komunikasi
sebagai transaksi, terjadi penyampaian dan penafsiran pesan serta perubahan
atas penyampaian dan penafsiran pesan secara bergantian dan simultan.
Komunikasi seperti ini lebih tepat disebut sebagai komunikasi tatap muka yang
memungkinkan pesan atau respons verbal dan non verbal bisa diketahui secara
langsung. Coba anda bayangkan dalam satu kelompok belajar terjadi sebuah
diskusi, di mana satu orang menyampaikan pesan, lalu yang lain menerima
dan menafsirkannya. Kemudian, satu atau dua anggota kelompok
menyampaikan pesan yang bisa saja menerima atau mengkritisi pesan
pertama. Sehingga, terjadilah saling menyampaikan pesan, saling menafsirkan
lalu satu sama lain saling memengaruhi dan seterusnya.