Page 30 - E-MODUL EKONOMI_Neat
P. 30
CAKRAWALA EKONOMI
Asap Pabrik Mengakibatkan Pencemaran Udara
Ada sekitar 25 perusahaan di
Jakarta yang diduga mencemari
lingkungan. Hal ini mengakibatkan
penilaian terhadap perusahaan
tersebut buruk. Asap yang
dikeluarkan dari pusat produksi
perusahaan itu dinilai melebihi
ambang batas baku mutu sehingga
berpengaruh terhadap kualitas
udara Jakarta. Berdasarkan
Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun
2019, kegiatan yang menghasilkan (Ilustrasi polusi udara oleh asap pabrik Sumber Environmental Protection
Agency/EPA)
asap harus sesuai standar ambang (https://www.liputan6.com/news/read/4064192/asap-pabrik-cemari-udara-
batas baku mutu yang ditetapkan. jakarta-anies-baswedan-ubah-cara-produksi)
Dalam proses pembuatan arang, pembakarannya tak boleh melebihi batas
normal baku mutu sesuai Keputusan Gubernur Nomor 670 Tahun 2000 tentang
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak di Provinsi DKI Jakarta.Dinas Lingkungan
Hidup DKI Jakarta tengah melakukan review terhadap sejumlah perusahaan
tersebut. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, perusahaan ini
diberi peringatan untuk mengoreksi mekanisme produksinya. Anies mengatakan
review dilakukan bukan bertujuan untuk menghukum perusahaan tersebut tapi
agar perusahaan mengubah metode atau cara produksi mereka. Sebanyak 25
perusahaan ini merupakan industri skala rumahan yang berada di Jakarta Utara,
23 di antaranya merupakan usaha pembakaran arang dan peleburan timah.
Akibat dari cerobong asap yang melebihi ambang batas baku yang ditetapkan,
mengakibatkan udara Jakarta memburuk dan terganggunya kegiatan
pembelajaran di sekolah sekitar.
Solusi yang ditawarkan
1. Memberi tenggang agar melaksanakan apa yang diperintahkan Pemprov DKI
Jakarta dalam memperbaiki mekanisme produksi.
2. Apabila tenggang waktu itu tidak ditunaikan, maka pemberian sanksi seperti
pencabutan izin
3. Melakukan filterisasi atau penyaringan asap
4. Dalam jangka yang lebih panjang industri harus bersih, jangan menimbulkan
residu.