Page 67 - E-Modul Fisling Lidia Nia FIX_Neat
P. 67
Gambar 33. Contoh reaksi inti (reaksi nuklir) litium-6 dan deutrium
Reaksi nuklir dari dua inti atau partikel inti X1 dan X2 yang menghasilkan partikel inti baru Y1
dan Y2 dapat ditulis dalam suatu persamaan reaksi sebagai berikut :
AX1 AX2 AY1 AY2 + Q (3.1) M
ZX1X 1 + ZX2X 2 ⇒ ZY1Y 1 + ZY2Y 2
Dengan A dan Z adalah nomor massa dan nomor atom dari masing-masing partikel inti, dan
Q adalah sejumlah energi yang menyertai hasil-hasil reaksi nuklir. Q dapat bernilai positif,
yang berarti reaksi nuklir membebaskan sejumlah energi (reaksi eksotermis), atau bernilai
negatif yang mempunyai arti reaksi nuklir menyerap atau memerlukan sejumlah energi (reaksi
endotermis). Nilai Q dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini.
AX1 AX2 AY1 AY2 2 (3.2) M
Q = ( M{ ZX1X1 } + M{ ZX2X2 } – M{ ZY1Y1 } – M{ ZY2Y2 })C
Pada persamaan di atas M adalah massa diam dari partikel inti dan c adalah konstanta
kecepatan cahaya.
Dua partikel inti yang saling bertumbukan akan menghasilkan beberapa kemungkinan. Bila
dua partikel inti yang bertumbukan berukuran lebih kurang sama ringan, maka kedua partikel
dapat bergabung menjadi inti yang lebih berat, reaksi seperti ini disebut reaksi fusi atau reaksi
penggabungan. Dalam suatu kasus, dapat saja kedua partikel inti mempunyai perbedaan berat
yang sangat signifikan, dalam tumbukan partikel initi berat akan terpecah menjadi beberapa
bagian, reaksi ini disebut reaksi fisi atau reaksi pembelahan.
67