Page 24 - E-Book Petunjuk Praktikum (1)_Neat
P. 24

Informasi                                                                      Scan disini :






             Tambahan














                   Berdasarkan  hasil  pengamatan  terhadap  tinggi  tanaman  sawi

             pakcoy  yang  dilakukan,  diketahui  bahwa  pada  setiap  jenis
             perlakuan  pemberian  pupuk  organik  cair  dari  batang  pisang  dan
             ampas  kelapa  dengan  konsentrasi  yang  berbeda,  memberikan
             pengaruh  terhadap  hasil  akhir  yang  berbeda  pula  pada  tinggi
             tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa subsp. chinensis).

                Pada tabel tersebut, terlihat bahwa angka tinggi tanaman sawi
             pakcoy  (Brassica  rapa  subsp.  chinensis)  paling  tinggi  pada
             pengamatan hari terakhir adalah dengan rata-rata sebesar 24,96
             cm  yaitu  pada  perlakuan  pemberian  pupuk  organik  cair  dari
             batang  pisang  dan  ampas  kelapa  dengan  konsentrasi  sebanyak

             100% (P4). Urutan kedua yaitu dengan rata-rata 24,32 cm pada P3
             dengan konsentrasi 75%. Urutan ketiga dengan rata-rata 23,92 cm
             pada  P2  dengan  konsentrasi  50%.  Urutan  Keempat  yaitu  dengan
             rata-rata 21,82 cm pada P1 dengan konsentrasi 25%. Urutan terakir
             yaitu  dengan  rata-ra  19,86  cm  pada  P0  dengan  tanpa  perlakuan
             POC. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
             perlakuan  P4  (pemberian  fermentasi  POC  batang  pisang  dan

             ampas kelapa sebanyak 100% (200 ml POC+0 ml air)) merupakan
             perlakuan  terbaik  karena  memberikan  pengaruh  paling  banyak
             terhadap  tinggi  tanaman  sawi  pakcoy  (Brassica  rapa  subsp.
             chinensis) diantara perlakuan lainnya.
                   Dari  data  tinggi  tanaman  sawi  pakcoy  (Brassica  rapa  subsp.
             chinensis),  kemudian  diproses  lagi  untuk  memperoleh  data

             pertambahan  yakni  dengan  menghitung  selisih  setiap  data  pada
             pengamatan  minggu  terakhir  dengan  data  pada  pengamatan
             minggu pertama. Kesimpulannya, setiap data tinggi tanaman dan
             jumlah daun yang diperoleh dari perhitungan selisih tersebut, akan
             dihasilkan  data  pertambahan  seperti  terlihat  pada  diagram
             berikut.



                                                                                                         24
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28