Page 85 - Buku Ajar Kepelatihan Bola Voli
P. 85

Eka.Supriatna, S.Pd.Kor.M.Pd


          7.  Pada Suatu Aktivitas, Sistem Energi Dapat Berjalan

             Bersamaan
                 Seperti disinggung sebelumnya, sistem ATP-CP,

             glikolisis anaerobik, dan metabolisme oksidatif masing-
             masing tidak berfungsi secara terpisah. Meskipun ketiga
             sistem tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dalam
             hal laju produksi energi dan kapasitas penghasil energinya,
             jalur tersebut bekerja bersama untuk memenuhi kebutuhan
             energi atlet yang beragam dengan menggunakan spektrum
             penuh sumber bahan bakar yang tersedia. Kontribusi relatif

             dari setiap sistem bergantung pada durasi dan intensitas
             latihan yang dikenakan pada tubuh. Sebaliknya, pemain
             bola voli akan menggunakan sistem fosfat berenergi tinggi
             (ATP-CP) dan glikogenolisis/glikolisis anaerobik untuk
             memicu fungsi otot selama periode kerja, kemudian selama
             periode pemulihan, atlet akan menggunakan jalur aerobik
             untuk mengisi kembali simpanan intraseluler ATP-CP dan
             bin myoglo teroksigenasi. Semakin lama poin tertentu
             diperebutkan, semakin besar kemungkinan atlet akan

             bergantung pada metabolisme anaerobik untuk produksi
             ATP, sehingga menghasilkan (dan mengakumulasi) asam
             laktat. Sistem energi yang terjadi pada saat aktivitas belum
             tentu hanya satu macam. Pada intensitas rendah sampai
             sedang akan menggunakan bahan lemak yang dioksidasi,
             karbohidrat hanya dipakai untuk membuat oksaloasetat
             melalui piruvat, dipakai untuk mereaksikan Asetil-KoA

             membentuk sitrat pada awal siklus Krebs. Jika suatu aktivitas
             semakin ditingkatkan dari intensitas sedang ke tinggi,

          76
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90