Page 38 - E-Majalah Kriyasadana Edisi 4
P. 38
CERPEN
Clara terhempas menuju keluar Ilara memanggil pedangnya dari
istana dan tubuhnya terbanting di kejauhan lalu memusatkan energi
toko persenjataan terdekat. pada pedangnya dan memasang
“Clara!!!", seru Kay dengan penuh kuda-kuda. Dari kejauhan Kay dan
kekhawatiran. Ziko dibuat terkejut dengan kuda-
kuda tersebut. Kuda-kuda andalan
Belum sempat Clara bangkit, Ilara raja yang bahkan tidak ada yang bisa
langsung melancarkan serangan menguasainya selain sang raja.
tepat di atas tubuh Clara. Clara
mengelak dengan melompat ke “Kekhusyukan dan konsentrasi
samping lalu membalasnya dengan yang tinggi”, bisik Clara.
sihir api, dia berusaha membakar Clara lengah, Ilara secepat kilat
Ilara sambil menjaga jarak. Tapi tetap dan kini sudah berada di depannya.
saja perbedaan kekuatan fisik dan Clara menya- darinya, namun sudah
kecepatan diantara keduanya terlambat. Clara tidak bisa
membuat Clara kewalahan menghindar. Namun disaat yang
menghadapi Ilara. bersamaan, Ilara tertusuk oleh
"Sudah lama kita tidak bertemu sebuah pedang dari belakang,
dan kau sudah segesit ini?", ucap pedang digerakkan oleh Clara. Tidak
Clara kepada Ilara. parah namun pedang tersebut
mengandung racun pelumpuh
"Oh ya? lalu, apakah lukamu itu sementara.
bisa kau sembuhkan?", jawab Ilara
dengan senyum satirnya. "Ilusi tidak terbatas", mantra pun
terucap dari mulut seorang penyihir
Ilara berniat ingin mengakhir terkuat di Avalon.
pertempuran ini dengan mengg "Tch, lagi dan lagi", Ilara pun
unakan teknik pamungkas. Teknik tumbang.
berpedang khas milik para kesatria
Avalon. Disaat yang bersamaan juga, mulut
Clara memuntahkan darah, "masih
ada efeknya juga ternyata". Clara
berusaha tetap kuat namun
penglihatannya semakin lama
semakin memudar. Clara pun
akhirnya tumbang juga.
E-Majalah Edisi 4 38
D
A
A
A
N
S
R
K
I
A
Y