Page 11 - Modul STEAM Hestu
P. 11
B. Lahan basah
1. PENGERTIAN
Lahan basah (wetland) merupakan daratan yang
tertutup air, baik air asin, air tawar, atau air payau.
Rawa-rawa, kolam, tepi danau, delta mulut sungai,
dan dataran rendah yang selalu banjir, merupakan
bagian dari lahan basah (WWF, 2019). Salah satu
daerah di Indonesia yang memiliki lahan basah
adalah Kalimantan Selatan.
Luas lahan basah di Kalimantan Selatan mencapai 382.272 ha
(Tavinayati, 2016). Keberadaan lahan basah di Kalimantan Selatan
memiliki peranan yang sangat penting sebagai penunjang
biodiversitas, penyaringan air, perlindungan badai, dan kegiatan
sosial masyarakat yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Lahan basah pada umumnya merupakan wilayah yang sangat
produktif dan mempunyai keanekaragam yang tinggi, baik hayati
maupun non hayati. Penilaian keanekaragaman hayati menunjukkan
bahwa lahan basah adalah salah satu sistem penyangga kehidupan
yang sangat potensial.
2. Fungsi & manfaat lahan basah
Manfaat Langsung :
Pengendali banjir: menampung kelebihan air di musim hujan dan
menyalurkan cadangan air di musim kemarau.
Pengaman pantai dari intrusi air laut: Menjaga keberadaan air tanah
(tawar) yang dapat menahan instrusi air laut ke dalam air tanah di
daratan, dan aliran air tawar permukaan yang dapat membatasi
masuknya air laut ke dalam aliran sungai.
Pengaman garis pantai (abrasi/erosi) dan badai: Meredam pengaruh
gelombang dan pasang sehingga mengurangi erosi/abrasi garis
pantai. Vegetasi lahan basah juga dapat meredam laju badai yang
mengarah ke pemukiman.
Jalur transportasi: Lahan basah telah digunakan selama ribuan tahun
oleh masyarakat sebagai sarana perhubungan.
Rekreasi: Lahan basah, terutama yang memiliki nilai estetika dapat
menjadi lokasi yang menarik untuk rekreasi.
Penelitian dan pendidikan: Banyak lahan basah yang menyimpan
ilmu pengetahuan sehingga menari untuk digunakan sebagai lokasi
penelitian, termasuk kegiatan pendidikan.
8