Page 7 - Buku Kerajaan Singosari
P. 7
"KONDISI BUDAYA"
Kondisi Budaya Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri
di Jawa Timur pada tahun 1222 M dan runtuh pada tahun 1292 M. Kerajaan ini
mengalami berbagai macam kondisi budaya, mulai dari masa awal yang
cukup sederhana hingga masa kejayaannya.
Pada masa pemerintahan Ken Arok, Kerajaan Singasari masih dalam tahap
awal perkembangannya. Wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari masih
terbatas, dan perekonomiannya masih mengandalkan sektor pertanian dan
perdagangan lokal.
Sebagai akibatnya, kondisi budaya masyarakat Kerajaan Singasari masih
cukup sederhana. Budaya Hindu-Buddha mulai berkembang, tetapi masih
belum begitu pesat.
Pada masa pemerintahan Anusapati, Kerajaan Singasari mengalami masa
kestabilan politik. Hal ini turut mendorong perkembangan budaya
masyarakat Kerajaan Singasari. Budaya Hindu-Buddha berkembang pesat,
dan berbagai karya seni dan budaya bermunculan.
Pada masa pemerintahan Kertanegara, Kerajaan Singasari mencapai masa
kejayaannya. Kertanegara dikenal sebagai raja yang bijaksana dan visioner.
Ia menerapkan berbagai kebijakan yang mendukung perkembangan budaya
masyarakat Kerajaan Singasari, seperti:
Mendukung perkembangan seni dan budaya, seperti sastra, arsitektur,
dan seni pertunjukan.
Menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di luar
Nusantara, yang turut membuka peluang bagi masuknya budaya asing ke
Nusantara.
Kebijakan-kebijakan tersebut berhasil mendorong perkembangan budaya
masyarakat Kerajaan Singasari secara pesat. Kerajaan Singasari menjadi
pusat budaya dan peradaban di Nusantara.