Page 58 - PETUALANGAN JINGGA DAN DIGI
P. 58

Ibu pun duduk di samping Digi, sambil menepuk pundak anak
            itu, dengan sedikit memberi pengertian kepada Digi. Setalah itu Digi
            mulai luluh dan meminta maaf kepada ibunya. Dengan kejadian itu
            Digi  tersadar  dan  mau  berangkat  sekolah  walau  terlambat.  Di
            perjalanan menuju sekolah Digi melihat seorang anak yang pincang
            berseragam sekolah sama dengannya, dalam hati Digi berkata, aku
            bersyukur masih punya fisik yang sempurna untuk bisa menuntut
            ilmu.

                 Terdengar suara yang tidak asing lagi bagi Digi, iya betul suara
            sahabatnya itu Jingga.
                 “Assalamu’alaikum,  Digi…  Digi…  yuk  kita  berangkat,”  saut
            Jingga.
                 Akhirnya Jingga dan Digi pun berangkat ke sekolah bersama-
            sama. Digi akhirnya tau kalau kita harus selalu bersyukur.
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62