Page 55 - PETUALANGAN JINGGA DAN DIGI
P. 55
justru menjadikan pemacunya dalam belajar. Apalagi setelah Jingga
selalu memberi semangat kepada Ani agar selalu belajar dan tidak
mudah berputus asa. Hal ini yang membuat Ani bertambah
semangat.
Hari yang sangat membosankan bagi Ani ketika di sekolah ada
tes Matematika, karena Ani kurang menguasainya. Wajar jika
nilainya selalu jelek.. kali ini Ani mendapatkan nilai kurang bagus.
Sedangkan Jingga mendapat nilai 100.
Teman-teman sekelasnya pun mengejeknya. Akan tetapi,
dengan penuh perhatian Jingga mengembirakan hati Ani, hati Ani
yang sedang sedih pun kini menjadi ceria kembali karena Jingga
berjanji akan mengajarinya.
Bel tanda pulang sekolahpun berbunyi, semua siswa keluar
untuk pulang. Jingga dan Ani pun pulang bersama namun tepat di
belakang mereka ada sekelompok teman satu kelas yang jahil. Digi
adalah pemuka kelompok anak jahil itu. Ani merasa sedih karena
pasti akan diejek oleh Digi dan temen-temannya yang jahil itu.
Digi memang anak paling jahil. Ia suka menjahili teman-teman
di sekolahnya. Ia juga dikenal suka membuat kerusuhan di sekolah.
Ani pun sering menjadi korban ejekan Digi. Akan tetapi, Ani selalu
dibela oleh Jingga.
“Hai, teman-teman mau lihat tidak? Ada burung terbang loh di
kertas pekerjaan Ani,” teriak Digi.
“Ha.. Ha.. Ha..” tawa teman-teman Digi.
“Woooowww ada burung terbang,” ejek mereka semua.
Ani merasa sedih dan malu karena ulah Digi dan teman-
temannya. Dengan cepat Jingga mengambil kertas pekerjaan Ani
dari tangan Digi dan mengajak Ani untuk pulang. Jingga pun
berusaha menyenagkan hati Ani yang bersedih.
“Sudahlah Ani, jangan dipikirkan perkataan Digi dan teman-
temannya itu,” kata Jingga menghibur.