Page 52 - PETUALANGAN JINGGA DAN DIGI
P. 52
Jingga melihat wajah nenek Jayanti tidak bersemangat dan
menarik napas panjang. Jingga penasaran dan menanyakan cucu
Nenek Jayanti.
“Cucu Nenek mana?” tanya Jingga penasaran.
“Cucu Nenek tidak jadi datang hari ini. Katanya lagi sakit,
panas. Nenek jadi khawatir. Padahal Nenek udah masak opor ayam
kesukaan incu Nenek,” jawab nenek sedih.
Jingga yang melihat Nenek Jayanti tidak bersemangat akhirnya
memiliki ide. Jingga berdiri dan izin untuk membawakan sesuatu
yang Jingga lupa untuk membawanya.
“Nek, Jingga izin keluar dulu ya. Tadi disuruh bunda bawa buah
untuk Nenek.”
“Oh iya Cu.”
Jingga lalu berlari menuju lapangan. Bukan menuju rumah
menemui Bunda. Jingga berlari terengah-engah sambil memanggil
nama teman-temannya.
“Raraaaaaa,, Digiiiii…” teriak Jingga dari jauh.
Rara, Digi dan dua teman lainnya segera menengok ke arah
Jingga yang sedang berteriak.
“Teman-teman, ayo kita ke rumah Nenek Jayanti. Nenek Jayanti
sedang sedih karena cucunya tidak jadi datang,” pinta Jingga pada
teman-temannya.
Digi mengerutkan dahi dan terlihat tidak mau.
Dengan segala penolakan dari Digi, Jingga mampu mengajak
teman-temannya untuk datang ke rumah Nenek Jayanti.
Sore itu, nenek Jayanti ditemani Jingga, Digi dan kawan-kawan
yang secara mendadak datang membawa bunga yang mereka petik
dari lapangan. Mereka inisistif untuk memberikan Nenek Jayanti
hadiah dan kejutan untuk menghibur hati sang nenek.