Page 13 - Kisah Dua Putri & Siraja Ular
P. 13

Perjalanan  dua  gadis  ini  sudah  sampai  di  hutan  yang  lebat.


               Sasandewini dan Suntre berjalan sambil mengamati loncatan burung-

               burung dari pohon yang satu ke pohon yang lain.




                      ”Cuiit ... cit ... cuit ... cit ... cit ...”


                      ”Kek ... kek ... kuek ... kek ... kek”




                      ”Cuit ... cit ... cuit ...”


                      Kicau  burung  bersahutan  seakan  menyapa  Suntre  dan


               Sasandewini.



                      ”Cepat sedikit, Suntre.”



                      ”Kakiku mulai berat, Kak,” sahut Suntre, ”bagaimana kalau kita


               berhenti dulu.”



                      ”Ya, sudah. Kita istirahat di bawah pohon itu, yuk!”



                      Dua gadis itu duduk di bawah pohon. Rumput kering dan semak


               belukar  di sekitar  pohon  menjadi  teman  mereka  melepas  lelah.


               Sasandewini membuka bekal yang dibawanya dari rumah.


                      ”Suntre, lihatlah kupu-kupu kecil itu.”












                                                          11
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18