Page 144 - Aqidah Akhlaq Kls V
P. 144

Rasulullah  Saw  memutuskan  untuk  segera  melaksanakan  shalat  subuh  berjamaah.

                      Hingga shalat subuh selesai Sya‟ban belum datang juga.
                            Selesai  shalat  subuh  Rasulullah  Saw  bertanya  lagi  “Apakah  ada  yang

                      mengetahui kabar Sya‟ban?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawab.
                            Rasulullah  Saw  bertanya  lagi  “Apa  ada  yang  mengetahui  di  mana  rumah

                      Sya‟ban?” Seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia tahu persis

                      di mana rumah Sya‟ban.
                            Rasulullah  Saw  sangat  khawatir  terjadi  sesuatu  terhadap  sahabatnya  tersebut,

                      lalu meminta diantarkan ke rumah Sya‟ban.  Perjalanan dari masjid ke rumah Sya‟ban
                      cukup  jauh  dan  memakan  waktu  lama  terlebih  mereka  menempuh  dengan  berjalan

                      kaki.

                            Akhirnya,  Rasulullah  Saw  dan  para  sahabat  sampai  di  rumah  Sya‟ban  pada
                      waktu  shalat  dhuha  (kira-kira  3  jam  perjalanan).  Sampai  di  depan  rumah  Sya‟ban,

                      beliau mengucapkan salam dan keluarlah wanita sambil membalas salam.
                            “Benarkah ini rumah Sya‟ban?” Tanya Rasulullah Saw.

                            “Ya  benar,  ini  rumah  Sya‟ban.  Saya  istrinya.”  jawab  wanita  tersebut.
                      “Bolekah kami  menemui Sya‟ban r.a, yang tidak hadir  shalat  subuh di  masjid  pagi

                      ini?” ucap Rasulullah Saw.

                            Dengan  berlinangan  air  mata,  istri  Sya‟ban  r.a  menjawab  “Beliau  telah
                      meninggal tadi pagi”.

                            “Innalilahi Wainnailaihiroji‟un” jawab semuanya.
                            Satu-satunya penyebab Sya‟ban tidak hadir shalat subuh di masjid adalah karena

                      ajal  menjemputnya.  Beberapa  saat  kemudian,  istri  Sya‟ban  r.a  bertanya  “Ya
                      Rasulullah  ada  sesuatu  yang  jadi  tanda  tanya  bagi  kami  semua,  yaitu  menjelang

                      kematiannya  dia  berteriak  tiga  kali  dengan  masing-masing  teriakan  disertai  satu

                      kalimat. Kami semua tidak paham apa maksudnya”
                            “Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasulullah Saw.

                            “Di masing-masing teriakannya, dia berucap kalimat „Aduh, kenapa tidak lebih

                      jauh, aduh kenapa tidak yang baru, aduh kenapa tidak semua,” jawab istri Sya‟ban.
                            Rasulullah  Saw  melantunkan  ayat  yang  terdapat  surah  Qaaf  ayat  22:

                      “Sesungguhnya  kamu  berada  dalam  keadaan  lalai  dari  (hal)  ini,  maka  Kami
                      singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada

                      hari itu amat tajam”

               128   AKIDAH AKHLAK MI KELAS V
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149