Page 36 - MILDEN Edisi XV 2024 E=Book
P. 36

Pencarian  dan   evakuasi  korban
           pesawat  Sriwijaya  SJ 182  dilaksanakan
           oleh Tim SAR  gabungan dari BASARNAS,
           TNI,  POLRI dan unsur SAR lainnya. Tim
           DVI Fase I olah  TKP berkonsentrasi pada
           olah  jenazah  atau  bagian tubuh  yang
           dievakuasi pada  posko  Pelabuhan
           JICT  Tanjung  Priok,  Jakarta  Utara,  Fase I
           dilakukan oleh Tim DVI  Biddokkes Polda
           Metro Jaya.
              Peran Tim DVI Fase I di sini  adalah
           untuk  memastikan bahwa jenazah/
           bagian tubuh/temuan  biologis yang
           dievakuasi oleh  Tim SAR  gabungan
           dapat diamankan,  preservasi dan        Gambar 2. Kegiatan Fase II Post Mortem
           diberikan penomoran  sesuai dengan
           guideline  DVI Interpol.  Kegiatan    Tim   Seluruh  jenazah/  bagian  tubuh/
           DVI Fase  I dilakukan  berlangsung  dari   temuan  biologis diperiksa oleh  Tim  Post
           tanggal 9 s/d 30 Januari 2021, kemudian     Mortem  dan    disimpan ke  dalam lemari
           pencarian dan evakuasi  dihentikan      pendingin sampai identitasnya diketahui
           oleh  BASARNAS  setelah dilaksanakan    untuk diserahkan  kepada keluarganya.
           selama  21   hari. Pemeriksaan Jenazah
           dipusatkan dibagian Instalasi Forensik RS.   PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
           Bhayangkara  TK  I    R.  Said Sukanto,  Tim   POSTMORTEM
           DVI  Fase II Post Mortem  dibagi menjadi   Pada Fase II, tim dokter gigi terdiri dari
           beberapa tim yang  terdiri dari :       berbagai spesialisasi  yang  bergabung
           a.  Tim Dokter  Forensik  (Pusdokkes Polri,   untuk    memeriksa  dan analisa temuan
              PDFI, IDI dan Universitas).          gigi dan  rahang  dari tempat  kejadian
           b.  Tim  Ahli  Sidik  Jari  (Pusinafis  Bareskrim   bencana.  Pemeriksaan  radiologis
              Polri).                              diperlukan untuk  melihat struktur  gigi
           c.  Tim Dokter Gigi (Pusdokkes Polri, PDGI,   dan rahang yang tidak  terlihat dengan
              IOFI, IKARGI,  Ladokgi TNI  AL REM,   mata,  Gambaran    radiologis  dapat
              Lakesgilut   AU,  Lakesgilut  AD,  dan   menunjukkan  adanya keunikan    melalui
              Universitas).                        titik concordansi seperti bentuk mahkota-
           d.  Tim  Ahli  DNA  (  Pusdokkes  Polri,   pulpa-akar, kondisi periodontal,  restorasi,
              Universitas).                        perawatan  saluran akar,  implant dan
           Pelaksanaan Kegiatan pada Fase II Post   lainnya, dari keunikan ini bisa dijadikan
           Mortem meliputi :                       sebagai    keymarker   dalam   proses
           a.  Pemeriksaan luar jenazah termasuk   pencocokan data saat rekonsiliasi.
              properti yang melekat.                  Setelah  dilakukan pemeriksaan  dan
           b.  Pemeriksaan gigi dan rahang         pencatatan odontogram,  tim dental
           c.  Pemeriksaan sidik jari              radiologi akan  melakukan pemeriksaan
           d.  Pengambilan sampel DNA              radiologis di kamar jenazah  dengan
                                                   menggunakan  alat yang    diperlukan




           36  MILITARY DENTISTRY EDISI XV - 2024
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41