Page 42 - MILDEN Edisi XV 2024 E=Book
P. 42
tinggi dari tekanan atmosfer normal
( > 1 atmosfer absolute (ATA) ). Terapi
10
hiperbarik oksigen dilakukan pada
suatu ruang hiperbarik ( hyperbaric
chambers ) yang dibedakan menjadi
2, yaitu multiplace dan monoplace.
Multi place dapat digunakan untuk
beberapa penderita pada waktu yang
bersamaan dengan bantuan masker tiap
pasiennya, sedangkan pada monoplace
digunakan untuk pengobatan satu
pasien saja. Prinsip kerjanya diawali
10
dengan pemberian 100% oksigen selama
2 atau 3 ATA, menghasilkan 6 ml oksigen
terlarut dalam 100ml plasma, dan durasi
rata-rata terapi sekitar 60-90 menit.5
Jumlah terapi tergantung dari jenis
penyakit, untuk yang akut sekitar 3-5 kali
dan untuk kasus kronik bisa mencapai
50-60 kali.5 Dosis yang diberikan tidak
boleh lebih dari 3 ATA karena tidak aman
untuk pasien selain berkaitan dengan Multiplace
lamanya perawatan yang dibutuhkan, plasma dari 0,3 sampai 6 mL / dL pada
juga dikatakan bahwa tekanan di atas 3 ATA.1 Selama dua dekade terakhir
2,5 ATA mempunyai efek imunosupresif. banyak dilakukan studi hewan, uji klinis
5
Dalam literatur lain menyebutkan bahwa dan divalidasi pengalaman klinis telah
terapi oksigen hiperbarik memiliki efek membuktikan pengaruh terapi hiperbarik
fisik, biomedis, dan efek fisiologis . Efek oksigen di berbagai indikasi pengobatan
10
fisiologis terapi oksigen hiperbarik berupa dan pada saat ini banyak diterapkan
meningkatnya kadar oksigen dalam diberbagai bidang medis, namun masih
kurang umum dalam kedokteran gigi.
10
Laporan sebuah studi penelitian di
rumah sakit Universitas Copenhagen
tentang evaluasi efek terapi hiperbarik
oksigen pada pasien yang telah
mengalami pengobatan radiasi pada
kepala dan lehernya dan terjadi xerostomia
menunjukkan hasil terjadinya penurunan
xerostomia dan hiposalivasi pada pasien
tersebut. Dikarenakan terapi oksigen
11
hiperbarik dapat merangsang regenerasi
atau perlindungan jaringan kelenjar
saliva setelah terapi radiasi. Penelitian
11
Monoplace lain menunjukkan bahwa penambahan
42 MILITARY DENTISTRY EDISI XV - 2024