Page 16 - Modul Elektronik Kimia Koloid_Neat
P. 16
KEGIATAN 3
5. Koagulasi
Proses penggumpalan partikel-partikel koloid. Proses koagulasi ini terjadi
akibat tidak stabilnya sistem koloid. Jika muatan pada sistem koloid tersebut
dilucuti dengan cara menetralkan muatannya, maka koloid tersebut menjadi
tidak stabil lalu terkoagulasi (menggumpal). Koagulasi dengan cara
menetralkan muatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai
berikut:
a. Penambahan zat elektrolit, jika pada suatu koloid bermuatan ditambahkan
zat elektrolit, maka koloid tersebut akan terkoagulasi.
b. Mencampurkan koloid yang berbeda muatan, ila dua koloid yang berbeda
muatan dicampurkan, maka kedua koloid tersebut akan terkoagulasi.
(H, 2019)
Gambar 9. Koagulasi
Sumber: Kiagus A R, 2020
6. Koloid Pelindung
Koloid yang tidak menyebabkan koagulasi jika
ditambahkan dengan koloid lain bahkan dapat
menstabilkan. Koloid pelindung ini sering
digunakan pada sistem koloid tinta, cat, es krim,
dan sebagainya; agar partikel-partikel koloidnya
tidak menggumpal. Koloid pelindung yang
Gambar 10. Koloid Pelindung
berfungsi untuk menstabilkan emulsi disebut
Sumber: H, 2019
emulgator (zat pengemulsi) (H, 2019).
7. Adsorpsi
Peristiwa penyerapan pada permukaan. Semakin luas permukaan semakin
besar daya adsorpsinya. Partikel koloid lebih kecil daripada suspense, maka
luas permukaannya lebih besar, sehingga mempunyai daya adsorpsi yang
sangat besar pula. Contohnya, koloid Fe(OH)3 dalam air akan menyerap ion
H+ sehingga bermuatan positif, sedangkan koloid As2S3 akan menyerap ion-
ion negatif (H, 2019).
Gambar 12. Adsorpsi
Gambar 11. Fe(OH)3 dan As2S3
Sumber: https://researchgate.net
Sumber: https://blogspot.com