Page 20 - Modul Elektronik Kimia Koloid_Neat
P. 20
KEGIATAN 5
Pembuatan Koloid
Gambar 14. Pembuatan koloid dari larutan dan suspensi
Sumber: https://ifaworldcup.com
1) Dispersi
Dispersi merupakan salah satu cara membuat koloid dengan memecah
gumpalan partikel kasar (suspensi) menjadi lebih kecul sehingga tersebar dan
berukuran koloid. Dispersi dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Cara Mekanik: Pembutan koloid dengan cara ini yaitu dengan melalui
penggilingan atau penggerusan. Partikel suspensi sihancurkan atau
dihaluskan menjadi partikel koloid dengan cara digerus kemudian
didispersikan ke dalam suatu cairan sehingga membentuk sol (Suwardi et
al., 2009).
2. Cara peptisasai: dimana proses pemecahan partikel atau endapan asli
reaksi kimia menjadi partikel berukuran koloid dengan penambahan suatu
zat kimia tertentu. Zat kimia yang digunakan untuk memecah partikel
tersebut yaitu zat pemeptisasi yang berupa elektrolit, terutama yang
mengandung ion sejenis atau pelarut tertentu (Suwardi et al., 2009)
3. Cara busur bredig: digunakan untuk membuat sol-sol dari logam, misalnya
dalam pembuatan sol emas, perak, platina, dan tembaga. Dalam proses
cara ini logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel koloid
digunakan sebagai elektroda (Suwardi et al., 2009).
2) Kondensasi
Kondensasi adalah memperbesar ukuran partikel. Pada umumnya, dar
larutan diubah menjadi koloid. Cara kondensasi dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Reaksi hidrolisis: umumnya digunakan untuk membuat koloid basa dari
suatu garam yang dihidrolisis yang direaksikan dengan air.
2. Reaksi redoks: melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Koloid yang
terjadi merupakan hasil oksidasi atau reduksi.
3. -Pertukaran ion: umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat-zat
yang sukar larut (endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.
(Sudarmo, 2016)