Page 19 - E-BOOK PEMBELAJARAN TEMATIK
P. 19
3. Prinsip Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik dapat secara
aktif mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan- tahapan ilmiah.
Beberapa prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik sebagai berikut.
a) Berpusat pada peserta didik, yaitu kegiatan aktif peserta didik secara fisik
dan mental dalam membangun makna atau pemahaman suatu konsep,
hukum, dan prinsip.
b) Membentuk istudent self concept, yaitu membangun konsep berdasarkan
pengalaman peserta didik sendiri.
c) Menghindari verbalisme.
d) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
e) Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir peserta didik.
f) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
g) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan
dalam berkomunikasi.
h) Memungkinkan adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan
prinsip yang dikonstruksi peserta didik dalam struktur kognitifnya.
i) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum,
atau prinsip.
j) Melibatkan pronsep kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan inetelektual, khususnya keterampian berpikir tingkat tinggi
(HOTS, Higher Order Thinking Skills ) peserta didik.
4. Penerapan Pendekatan Saintifik
Mengamati (Observing)
Panca indra menjadi alat utama siswa untuk mengamati kejadian di sekitar
yang sesuai dengan apa yang nantinya akan dipelajari. Dalam prakteknya siswa
bisa mengamati kejadian sekitar dengan menggunakan media multimedia pada
berita dan video, bisa juga mengamati secara langsung. Implikasi yang diperoleh
dari sesi ini adalah siswa bisa mendapatkan masalah yang belum ditemukan solusi
dari kejadian tersebut. Dengan adanya masalah tersebut guru bisa membimbing
siswa untuk menginvestigasi (mengamati) masalah tersebut. Agar pembelajaran
menjadi lebih efisien guru diharap sudah mempersiapkan kejadian (media) dan
aktivitas untuk menemukan masalah yang akan diinvestigasi para siswa.
Menanya (Questioning)
Siswa dapat membuat berbagai pertanyaan yang belum mereka pahami atau
tentang pelaksanaan tentang kejadian yang belum mereka amati. Membuat
pertanyaan yang akan disampaikan kepada guru bisa berupa pengetahuan
konseptual, faktual hingga hipotetik. Guru bisa menolong siswa dalam membuat
pertanyaan dengan memberikan lis yang sesuai dengan kejadian yang telah
diinvestigasi.
Mencoba/Menghimpun Data (Experimenting)
Data yang dihimpun siswa bisa dilaksanakan dengan berbagai metode,
diantaranya adalah dengan bereksperimen, mencermati kejadian, bertanya
dengan narasumber, membaca buku, mencari di internet, melihat ensiklopedia
hingga statistik. Guru diharapkan bisa menjadi fasilitator untuk referensi belajar
untuk siswa dalam menghimpun data.
15
15