Page 116 - modul tekstil mala
P. 116
C. Pengelantangan pada Bahan Tekstil
Proses pengelantangan bahan tekstil dapat dilakukan tidak
terhadap semua jenis bahan dari serat yang berbeda dengan zat
pengelantang yang sama, tetapi harus dipilih kesesuaiannya agar
dapat memperoleh hasil yang baik. Bahan tekstil dari serat selulosa
seperti kapas dan rayon viskosa dapat dikelantang dengan kaporit,
natrium hipokhlorit dan hidrogen peroksida. Pengelantangan rayon
viskosa biasanya menggunakan natrium hipokhlorit akan lebih
aman daripada dengan kaporit. Sedangkan pengelantangan dengan
hidrogen peroksida juga lebih baik, karena tidak terjadi kerusakan
serat, tetapi harganya lebih mahal dan memerlukan pemanasan.
Untuk serat protein tidak dapat dikelantang dengan zat oksidator
yang mengandung khlor, karena dapat terjadi kerusakan serat oleh
khlor, sehingga lebih baik pengelantangan serat protein dapat
digunakan dengan zat pengelantang yang tidak mengandung khlor
seperti hidrogen peroksida dan zat pengelantang yang bersifat
reduktor. Sedangkan bahan dari serat sintetik dan rayon asetat
paling baik dikelantang dengan natrium khorit (Textone) dalam
suasana asam. Rayon asetat dapat pula dikelantang dengan natrium
hipokhlorit dalam suasana asam. Pengelantangan dengan zat
oksidator yang mengandung khlor.
1. Pengelantangan dengan Kaporit
Kaporit termasuk zat oksidator yang memiliki daya
oksidasinya yang kuat sehingga jarang digunakan untuk
pengelantangan serat rayon viskosa karena dapat menyebabkan
terjadinya oksiselulosa yang merupakan jenis kerusakan serat.
Biasanya kaporit digunakan untuk pengelantangan bahan tekstil
dari serat kapas. Kaporit diperdagangakan dalam bentuk bubuk
yang mengandung 30% sampai 60% khlor aktif.
106 Pengelantangan