Page 22 - modul tekstil mala
P. 22
B. Tujuan
Tujuan utama digunakan zat warna pada bahan tekstil yaitu untuk
memperbaiki atau meningkatkan warna suatu produk sehingga
menciptakan citra tertentu yang membuat produk tekstil jadi lebih
menarik.
Tujuan pewarnaan adalah untuk mewarnai seluruh bahan sehingga
pewarna telah meresap sempurna ke dalam serat dan permukaan
yang terlihat mempunyai warna yang seragam sepenuhnya.
RANGKUMAN
Konsep pewarnaan bahan tekstil itu dimulai dari mengenal bahan
tekstil itu sendiri. Dimulai dari serat, benang dan diproses menjadi
kain. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
benang dan kain. Serat dapat di cirikan dengan bentuk diameter
panjang dan ketebalan yang tinggi, kekuatan dan fleksibilitas
merupakan salah satu kualitas yang membedakannya. Selanjutnya,
Benang adalah susunan serat teratur, memiliki arah memanjang
dengan garis tengah dan jumlah antihan tertentu yang diperoleh dari
suatu pengolahan yang disebut dengan pemintalan. Kain adalah
lembaran tekstil yang merupakan bahan utama untuk pembuatan
produk yang dapat diperoleh dengan cara weaving (menenun),
knitting(merajut) dan non woven. Dalam konsep pewarnaan bahan
tekstil, Zat warna merupakan senyawa aromatik seperti senyawa
hidrokarbon aromatik dan turunanya, fenol dan turunanya serta
senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen (Naimah dkk.2014).
Tujuan penggunaan pewarna ini adalah untuk memberikan daya tarik
dan meningkatkan artistik (Pujilestari, 2015). Pewarnaan bahan
tekstil dapat didefinisikan sebagai salah satu unsur yang memiliki
peran yang sangat penting dalam visualisasi suatu produk tekstil,
baik itu dalam bentuk benang, bahan kain, pakaian, dan berbagai
macam jenis produk kerajinan tekstil lainnya.
konsep dasar pewarnaan bahan 12
tekstil