Page 315 - modul tekstil mala
P. 315
Proses selanjutnya adalah peletakan daun. Sampah dedaunan
yang sebelumnya telah dikumpulkan, dipisahkan berdasarkan
jenis daunnya. Kemudian bentuk susunan diawali dengan
plastik, kemudian kain yang sudah di mordanting namun tidak
diberi pewarna, kemudian letakkan daun sesuai dengan
keinginan. daun yang diletakkan jika memiliki jenis daun jati,
jenitri, bixa dan lanang dilakukan tanpa treatment terlebih
dahulu. Sedangkan untuk daun lainnya direndam terlebih
dahulu dalam larutan tunjung yang sebelumnya sudah
dilarutkan dalam air panas selama 5 – 10 menit. Usahakan
daun yang diletakkan tidak keluar dari kain yang sudah
dibentangkan sebelumnya. Kemudian daun tersebut di lapisi
dengan kain yang dijadikan medium (blanket: kain yang
direndam dalam pewarna alam).
Proses selanjutnya adalah melapisi kain blanket tadi dengan
plastik yang ada, kemudian gulung kain dengan menggunakan
alat bantu bambu atau paralon dan usahakan saat menggulung
kain rata dan agak sedikit ditarik sehingga hasil proses
penggulungan kain akan kencang dan tidak kendur. Kemudian
ikat kain tersebut dengan menggunakan tali agar dapat
tertahan dalam bentuk gulungan.
Selanjutnya kain dimasukkan kedalam panci kemudian
dilakukan proses pengukusan. Proses ini memakan waktu
selama 2 jam. Setelah kain dikukus kemudian gulungan kain
dibuka dan diangin-anginkan supaya kering selama 3 – 7 hari.
Setelah itu kain dilakukan proses fiksasi.
Proses fiksasi adalah proses yang dilakukan untuk mengikat
warna pada kain. Proses ini dilakukan dengan cara merendam
kain pada air tawas dengan perbandingan 1 liter air hangat
dengan 14 gram tawas. Setelah itu kain dibilas dan
dikeringkan. Setelah kain kering, kain siap dijadikan sebagai
bahan ekonomis seperti baju, kerudung, kain bantal, dan
sebagainya.
305 Pemanfaatan Daun Ecoprint