Page 270 - Bahasa Indonesia 10 GURU
P. 270

Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan, dapat diterima dan
                 berfungsi sebagai model untuk suatu masyarakat. Jadi, ada tiga aspek dalam
                 bahasa baku yang saling menyatu yaitu kodifikasi, keberterimaan, dan difungsikan
                 sebagai model.

                 Petunjuk untuk Guru



                      Membicarakan kalimat baku tidak bisa dilepaskan dengan pembicaraan
                   kalimat efektif. Kalimat baku selalu efektif, meskipun kalimat efektif belum
                   selalu baku.



                   Kalimat Efektif
                      Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pesan
                   pembicara atau penulis sama seperti yang dipahami oleh pembaca atau
                   pendengar. Kalimat baku selalu berwujud kalimat efektif, meskipun kalimat
                   efektif tidak selalu  berwujud kalimat baku. Kalimat efektif yang tidak baku
                   digunakan dalam bahasa pergaulan (ragam lisan). Kalimat efektif yang
                   dibahas dalam bab ini adalah kalimat efektif yang memenuhi kaidah bahasa
                   baku. Oleh karena itu, kalimat efektif harus memenuhi kaidah struktur,
                   diksi, maupun logikanya.
                   Beberapa penyebab ketidakefektifan kalimat sebagai berikut.

                   1. Menyalahi Kaidah Tata Bahasa
                     a. Menyalahi kaidah fonologi (ejaan)
                        Kaidah fonologi dalam bahasa lisan terlihat dari penggunaan ejaan.
                     Kalimat tidak efektif karena menyalahi kaidah EYD (lihat bab Ejaan).
                     Contoh:
                     1.  Harga B.B.M semakin tak terjangkau rakyat kecil. (B.B.M seharusnya BBM).
                     2.  Pelayanan kesehatan di Puskesmas  sekarang ini sudah memenuhi
                         standart. (Puskesmas seharusnya puskesmas sebab tidak diikuti nama
                         wilayahnya, standart seharusnya standar).
                     3.  Jangan menyalah gunakan jabatanmu! (penulisan menyalah gunakan
                         seharusnya dirangkai menjadi menyalahgunakan sebab kata majemuk
                         yang mendapat konfiks/afiks gabung harus ditulis menjadi satu).


                     b. Menyalahi kaidah morfologi (pembentukan kata)
                     Contoh:
                     1.  Anissa memakai pakaian yang menyolok mata. (menyolok seharusnya
                         mencolok, sebab kaidah morfofonemis meN- + c,d,t, j » men-.)






              252       Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275