Page 51 - Batk-Semester-1 kls 10
P. 51
Material Pesawat Udara (Aircraft Material)
Setiap orang mengenal kata bahan (material), karena kita selalu dikelilingi oleh bahan-
bahan. Bahan di sekitar kita itu tidak semua disebut bahan teknik, maksudnya bahan yang
digunakan dalam bidang teknik. Jam beker, kendaraan bermotor, tiang dan kawat listrik dll.
Semua terbuat dari bahan-bahan teknik. Sekalipun bahan ini tidak asing bagi kita, namun
bagi mereka yang akan menjadi orang teknik harus lebih mengetahui tentang bahan-bahan
tersebut.
Untuk membuat sesuatu barang, kita harus mengetahui pemakaian bahan yang sesuai, hal
ini sangat diperlukan agar dapat mengetahui cara pembuatannya, sifat, kekuatan dan juga
sifat dapat diperbaikinya. Bahan teknik bisa dibagi dalam dua golongan yaitu logam (metal)
dan bukan logam (non metal). Bahan logam inipun bisa dibagi menjadi logam ferro atau
logam besi dan logam non ferro atau logam bukan besi, serta yang murni dan yang
paduan.
Karakteristik Material
Perkembangan dunia penerbangan juga diikuti pekembangan logam untuk
konstruksi pesawat udara. Banyak kesalahan disebabkan oleh logam yang tidak
cukup kuat. Pada industri penerbangan, telah membawa pada pengembangan
struktural material yang baru dan eksotis, banyak yang menjadi biasa
penggunaannya pada penerbangan, kita temukan sekarang pada industri pesawat
udara.
Kekuatan (Strength)
Kekuatan logam adalah salah satu karakterisitik yang paling penting. Kekuatan
adalah kemampuan logam untuk melawan tekanan struktural tanpa gagal.
Untuk kebanyakan logam, kita menghitung kekuatan dengan istilah Tensile
Strength, atau kemampuan untuk melawan beban yang menariknya.
Kekerasan (Hardness)
Kekerasan suatu logam menunjukkan kemampuan untuk menahan
pemotongan, penetrasi, atau abrasi. Untuk baja kekerasan ini berhubungan
langsung dengan Tensile Strength. Logam mungkin menjadi lunak oleh
annealing atau mengeras oleh perlakuan pengerasan.
Mampu Tempa (Malleability)
Pesawat udara terbuat dari banyak bagian-bagian bentuk yang komplek.
Kemampuan logam untuk dibengkok, dibentuk, dan dipukul tanpa retak atau
pecah adalah mengukur malleability-nya. Normalnya material yang lebih keras,
lebih kecil malleable. Bila suatu bagian harus dibentuk menjadi bentuk yang
komplek dan mempunyai kekuatan yang tinggi, ini dibentuk dengan kondisi
logam dilunakkan. Setelah semua pembentukan dilakukan, bagian itu
mendapat perlakuan panas untuk menambah kekuatan. Logam mungkin secara
penuh dilunakan ketika pembentukan dimulai, tetapi pemukulan atau
pembengkokan mungkin menjadikan keras dan ini memerlukan pelunakan
kembali (re annealed).
BATK Sem 1 27