Page 2 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 2

1







                                                              BAB I

                                                        PENDAHULUAN




                        A.  Latar Belakang Masalah

                               Pasal  1  (ayat  3)  Undang-Undang  Dasar  Negara  Kesatuan  Republik


                        Indonesia  1945  disebutkan  secara  limitatif  adalah  Negara  hukum.    Hukum


                        menjadi  acuan  utama  dalam  kegiatan  berbangsa  dan  bernegara.  Oleh

                        karena itu semua kegiatan subjek hukum selalu menjadikan hukum sebagai

                        acuan dalam beraktivitas dan menyelesaikan segala sesuatu melalui hukum.


                        Untuk  mencapai  tujuan  tersebut  pemerintah  memberlakukan  beberapa

                        ketentuan  perundang-undangan  yang  terkait  dengan  tindak  pidana.  Salah


                        satu di antaranya adalah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007  Tentang

                        Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Dalam konsideran butir


                        b  disebutkan  bahwa  perdagangan  orang,  khususnya  perempuan,  anak,

                        merupakan  tindakan  yang  bertentangan  dengan  harkat  dan  martabat

                        manusia  dan  melanggar  hak  asasi  manusia,  sehingga  harus  diberantas.


                        Kejahatan perdagangan orang dalam masyarakat telah meluas dalam bentuk

                        jaringan kejahatan yang terorganisir dan tidak terorganisir, baik bersifat antar


                        negara  maupun  dalam  negeri,  sehingga  menjadi  ancaman  terhadap

                        masyarakat,  bangsa  dan  Negara,  serta  terhadap  norma-norma  kehidupan


                        yang dilandasi penghormatan terhadap hak asasi manusia.

                               Selanjutnya, dalam kehidupan nyata tentang kejahatan perdagangan


                        orang,  perbuatan  tersebut  sudah  melibatkan  banyak  korban  dan  jaringan

                        baik  yang  bersifat  nasional  dan  internasional.  Kejahatan  Pemberantasan
   1   2   3   4   5   6   7