Page 167 - S Pelabuhan 15.indd
P. 167
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Muara Sungai Menduk
Selanjutnya menurut Ying-yai Sh ng-lan (=Laporan Umum dari Pantai-pantai
Lautan) yang ditu lis pada tahun 1416 Masehi oleh Ma-huan, disebut kan:
”...kapal-kapal yang datang dari manapun memasuki Selat Peng-chia (=Selat
Bangka) yang berair tawar. Jalan menuju ibukota makin sempit” (Groeneveldt
1960, 73).
Peta Mao K’un yang dibuat oleh Ma-huan menggambarkan Pulau Bangka dan
sungai-sungai yang bermuara di Selat Bangka (dok. Mills 1970)
Ketika pelaut-pelaut yang datang dari arah timurlaut (Selat Melaka dan Laut Cina
Selatan) sudah mendekati perairan Bangka, mereka mulai melihat petunjuk apa saja
yang dapat dijadikan pedoman. Hanya ada tiga petunjuk yang melukiskan Pulau
Bangka, yaitu Bukit Menumbing dan Tanjung (daratan yang sangat penting karena
tampak dalam perjalanan dari Selat Melaka menuju ke arah selatan); Pulau Nangka
(yang harus kelihatan sebelum mengitari Tan jung Selokan dan mengubah arah
lebih jauh ke selatan); dan Tanjung Berani (berha dapan dengan Tanjung Tapah di
Sumatera, perairan di Selat Bangka yang paling sempit). Karena me ru pakan karang
yang tidak pernah berubah posisi sejak sebelum masa sejarah, ketiga tempat itu
dipergunakan oleh para nakhoda seba gai noktah yang tetap untuk memperki rakan
155
kedu dukan kapal, dan diper gu nakan untuk memperkirakan pantai laut Sumatera
(Manguin 1984, 18).