Page 172 - S Pelabuhan 15.indd
P. 172
9.3 Hunian dan Pelabuhan Sungai
Entah sejak kapan Pulau Bangka mulai dihuni manusia. Hingga saat ini, satu-satunya
tempat di Bangka yang mempunyai bukti tertulis tertua bahwa di Bangka telah
ada hunian adalah Prasasti Kota Kapur. Prasasti yang ditemukan di Desa Penagan,
Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka bertanggal 28 April 686 Masehi.
Secara geografi s Kota Kapur merupakan dataran yang berhadapan langsung dengan
Selat Bangka di mana pada selat ini bermuara juga sungai-sungai Upang, Sungsang,
dan Saleh dari daratan Sumatera. Di sekelilingnya, di sebelah barat, utara, dan timur
masih tertu tup hutan mangrove rawa pantai. Di sebelah selatan tanahnya agak
berbukit-bukit dengan tanaman karet dan lada. Bagian yang tertinggi disebut Bukit
Besar dengan ketinggi an sekitar +125 meter d.p.l. Di sebelah utara, membentang dari
timur laut menuju barat mengalir Sungai Menduk yang bermuara di Selat Bangka
setelah sebe lumnya membelah daerah rawa-rawa.
Dataran Kota Kapur yang luasnya sekitar 20 Ha. seolah-olah meru pa kan semenanjung
dengan tanah gen tingnya di sebelah selatan (lihat Peta Situasi Kota Kapur). Dataran ini
Prasasti Kota Kapur
mempunyai ketinggian sekitar +16 meter d.p.l. dengan beberapa
tempat yang tingginya +23 Meter, +24 Meter, +28 Meter, dan
+32 meter. Di sebelah utara dataran Kota Kapur, terbentang
daerah rawa hingga mencapai Sungai Menduk yang membujur
dari arah barat ke timur dengan muaranya di Selat Bangka.
Di Desa Kota Kapur, Sungai Menduk yang bersambung dengan
Sungai Rukam di sebelah timur merupakan sungai induk yang
mengalir di daerah ini. Pada aliran sungai Menduk terdapat
muara dari sungai-sungai kecil di antaranya Air Kupang dan Air
Gentong. Air Gentong sendiri merupakan tempat pertemuan
dari beberapa anak sungai seperti Air Pancor, Air Kapur dan Air
Rumbia sebelum bermuara ke Sungai Menduk. Pada masa kini
keadaan fi sik Sungai Menduk dan sungai-sungai kecil tersebut
sudah mengalami banyak perubahan. Perubahan yang terjadi
disebabkan oleh alam berupa pendangkalan, penyempitan dan
pergeseran aliran sungai akibat laju pengendapan sedimen yang
cukup tinggi. Tingginya laju pengendapan sedimen ini disamping
160