Page 225 - S Pelabuhan 15.indd
P. 225
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
ukuran kecil dilakukan di pusat kota Surabaya di tepi Kalimas dekat Jembatan
Merah sekarang. Pelabuhan ini dikenal juga dengan nama Pelabuhan Utama atau
Pelabuhan Pasar Krempyeng. Khusus untuk bongkar muat barang dari dan ke kapal
besar dilakukan di tengah Selat Madura.
Kapal-kapal uap dengan tonase besar hanya dapat buang sauh di tengah selat
Madura. Maka untuk membongkar dan memuat barang-barang kargonya digunakan
tongkang atau kapal-kapal sekuner yang ukurannya kecil. Dari tengah selat Madura
barang-barang tersebut dibawa ke pusat kota dengan menelusuri Kalimas hingga
merapat di “pelabuhan utama” yang lokasinya di sekitar Jembatan Merah. Tempat ini
dulunya merupakan pelabuhan tua untuk kota Surabaya. Keadaan seperti ini sangat
mengganggu perputaran roda perekonomian Surabaya hingga akhir abad ke-19.
Akibat dari lambatnya roda perekonomian yang disebabkan karena belum adanya
pelabuhan laut yang memadai, dan fasilitas-fasilitas tua di pelabuhan Jembatan Merah
sudah tidak memadai lagi, maka timbullah gagasan untuk membangun pelabuhan
baru. Untuk merealisir gagasan tersebut, maka pada tahun 1875 Ir. W. de Jongth
ditugaskan untuk membuat rancangan pelabuhan yang memungkinkan kapal-kapal
besar dapat merapat dan membongkar muatannya dengan leluasa. Namun rancangan
inipun gagal karena dianggap terlampau mahal.
Agaknya kebutuhan akan pelabuhan yang layak sudah sangat mendesak. Pada awal
abad ke-20, Pemerintah Kolonial Belanda menugaskan Ir. W.B van Goor untuk
membuat rancangan pelabuhan yang lebih realistis daripada yang dibuat oleh Ir. W.
de Jongth tahun 1875. Setelah rancangannya selesai, ia kemudian mempresentasikan
di hadapan pejabat-pejabat pemerintah. Agaknya pemerintah tertarik akan rancangan
van Goor. Untuk itu pemerintah mendatangkan Prof. Dr. J. Kraus dan G. J. de Jongth
untuk memikirkan bagaimana merealisasi gagasan van Goor yang dinilai cemerlang
itu.
Sebagai realisasi gagasan van Goor itu, maka pada tahun 1910 dimulailah Pembangunan
Tahap I Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Prof. Dr. J. Kraus menjamin bahwa
pelabuhan yang sedang dibangun itu kelak dapat memudahkan pembangunan atau
pengembangan Kota Surabaya. Perhitungan Kraus ternyata tidak meleset, terbukti
hingga kini pelabuhan tersebut tetap berfungsi tanpa pembangunan perluasan, dan
Surabaya dapat berkembang dengan pesat.
213