Page 228 - S Pelabuhan 15.indd
P. 228

resmi. Sebagai akibatnya sebagian besar rakyat ikut memeluk agama Islam, meskipun

                                     beberapa di antara mereka mungkin sudah lebih dahulu memeluk agama baru
                                     tersebut.


                                     Dari Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu, proses islamisasi kemu dian berlanjut
                                     ke Jawa. Di Jawa agama Islam berkembang untuk pertama kalinya di Gresik karena
                                     pada waktu itu Gresik sudah merupakan pelabuhan pusat perdagangan. Dari tempat
                                     ini kemudian agama Islam berkembang ke berbagai penjuru di nusan tara, terutama

                                     pada tempat-tempat yang ada hubungan dagang nya, seperti Ternate dan Tidore di
                                     kawasan timur nusantara.


                                     Islamisasi di Kalimantan mungkin berlangsung atau dimulai dari Keraja an Brunei,
                                     karena pada masa itu Brunei merupakan pelabuhan dagang yang paling terkenal di
                                     Kalimantan. Sebelum muncul Kerajaan Banjarmasin, di sebelah ba rat laut pulau ini
                                     terdapat kota pelabuhan terkenal, yaitu Lawe dan Tanjung pura. Kedua tempat ini
                                     berseberangan dengan pantai utara Jawa. Karena itu hubungan perda gangan banyak

                                     dilakukan dengan kota-kota pelabuhan yang ada di pantai utara Jawa. Melalui
                                     Lawe dan Tanjungpura, dieksport emas, intan, bahan makan an, dan hasil hutan ke
                                     kota-kota yang ada di Jawa. Pada masa yang kemu dian, kota-kota yang ada di Jawa

                                     lebih banyak berhubungan dengan Sambas, Suka dana, dan Banjarmasin. Gejala ini
                                     menunjukkan bahwa Lawe dan Tanjung pura sudah tidak penting lagi.

                                     Sebelum kedatangan Islam di Kalimantan, nama Sambas telah disebut kan di dalam

                                     Kakawin Nāgarakěrtāgama  sebagai salah satu kerajaan yang mohon perlindungan
                                     pada raja Majapahit. Ini berarti, pada waktu itu Sambas sekurang-kurangnya telah
                                     dikenal di Majapahit (Jawa). Dikenalnya Sambas bisa jadi karena keletakan dan
                                     fung sinya sebagai kota pelabuhan dan ada sumberdaya alam yang mendukung ke-

                                     langsungan hidup pelabuhan tersebut. Dilihat dari keletakkan geografi snya, Sambas
                                     terletak di daerah pertemuan sungai besar yang tidak jauh dari laut lepas. Pada masa
                                     yang kemudian, ketika perdagangan sedang ramai Sambas telah tumbuh menjadi
                                     sebuah kota pelabuhan yang besar. Dan pada akhirnya menjadi sebuah kota pusat

                                     pemerintahan dalam bentuk kesultanan.

                                     Kesultanan Sambas merupakan kesultanan kecil yang kurang dikenal dalam per-

                                     caturan sejarah Nusantara. Latar belakang sejarah berdirinyapun berkaitan dengan

      216
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233