Page 14 - projek stasiun tawang-2.docx_Neat
P. 14
Teknik analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
Analisis Overlay, Analisis Regresi Linier Berganda, dan Skoring. Hasil dari
penelitian ini berupa instrument Land Value Capture pada masing-masing
zona di wilayah studi penelitian. Intrument LVC dipilih oleh beberapa ahli
untuk melakukan penilaian. Adapun instrument LVC terpilih di zona I adalah
land and property tax, betterment charges and special assessments, tax
increment financing (TIF), dan land sale or leasing.
Instrument LVC untuk zona II untuk zona adalah joint development,
betterment charges and special, dan land and property tax. Instrumen LVC
untuk zona III adalah jont development, betterment charges and special
assessments, land and properti tax, dan land sale or leasing. Instrumen LVC
untuk zona IV adalah land sale or leasing, land and property tax, dan
betterment charges and special. Terakhir, instrument LVC untuk zona V adalah
land sale or leasing, joint development, dan land and property tax.
B. Peresmian Stasiun Tawang Semarang
Peresmian Stasiun Tawang pada tanggal 1 Juni 1914. Sejak Peresmian itu,
stasiun Semarang lebih dikhususkan untuk stasiun bongkar-muat barang dan
Stasiun Tawang hanya melanyani Kereta Api untuk penumpang. Stasiun Tawang
diambil alih lebih dahulu dari Kantor Pusat Kereta Api Bandung, para pekerja
kereta api Stasiun Tawang menyelenggarakan perjalanan Kereta api Luar Biasa
(KLB), pada jurusan Bandung untuk pertama kali.
Perjalanan pada tanggal 10 September 1945 membuktikan kepada para
pemimpin Indonesia di Kantor Pusat Bandung bahwa kereta api diseluruh wilayah
provinsi Jawa Tengah berhasil di dikuasai oleh Indonesia.
KLB kedua terjadi pada akhir Oktober 1945, yaitu kedatangan Presiden IR
Soekarno di Stasiun Tawang untuk merundingkan senjata “Pertempuran Lima
Hari di Semarang”. Pada pertempuran itu, Stasiun Tawang membantu
mengungsikan 15 lokomotif kiriman dari Stasiun Poncol untuk dikirimkan lagi
menuju Kedungjati.