Page 10 - FRUCTUPEDIA
P. 10
Alifia Tasya Kamila, Pipit Marianingsih & Ika Rifqiawati
Konsep Keanekaragaman
Hayati
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi baik dari ekosistem, flora dan faunanya. Hal ini tentu saja harus dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk kesejahteran masyarakat Indonesia
maupun dunia. Pada dasarnya keanekaragaman hayati menggambarkan keadaan
yang bermacam-macam tentang makhluk hidup di muka bumi yang terjadi akibat
adanya perbedaan dalam berbagai hal seperti bentuk, warna, ukuran, tekstur, jumlah
maupun sifat-sifatnya. Keanekaragaman hayati merupakan istilah untuk derajat
keberagaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari
ekosistem, spesies, dan gen di suatu daerah (Pujiyanto, 2016).
Berdasarkan ketiga derajat keanekaragaman hayati tersebut, sering disebut juga
sebagai tingkatan keanekaragaman hayati. Tingkatan-tingkatan dalam
keanekaragaman hayati secara pengertiannya dapat dibedakan menjadi tiga bagian
yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan
keanekaragaman ekosistem (DITR, 2007).
1. Keanekaragaman tingkat gen
Keanekaragaman tingkat gen merupakan variasi atau perbedaan gen yang terjadi
dalam suatu jenis atau spesies makhluk hidup (Sunarmi, 2014). Contoh
keanekaragaman tingkat gen yaitu duku, kokosan dan mericin.
A. B. C.
Gambar: A. Duku, B. Kokosan, C. Mericin
[Sumber gambar: Marianingsih et al., 2019]
5