Page 12 - FRUCTUPEDIA
P. 12
Alifia Tasya Kamila, Pipit Marianingsih & Ika Rifqiawati
Keanekaragaman Tanaman
Buah Eksotik Banten
Keanekaragaman tanaman buah eksotik Banten ini dapat dijadikan wawasan
informasi sekaligus pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati, karena tanaman
buah eksotik Banten yang disajikan dalam fructupedia dapat memenuhi tingkatan
keanekaragaman hayati. Contohnya pada keanekaragaman hayati tingkat gen yaitu buah
duku, buah kokosan dan buah mericin yang tergolong dalam satu spesies sama hanya
berbeda variasi gen. Untuk contoh tanaman buah ekostik dalam tingkat spesies yaitu buah
buah dewandaru, buah jamblang dan buah klampok yang termasuk dalam family yang
sama yaitu myrtaceae. Mengapa demikian? Meskipun ketiga tanaman tersebut dalam
family yang sama namun masing-masing tanaman memiliki ciri fisik yang berbeda.
Sementara untuk contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem yang dapat ditemukan
di daerah Banten antara lain pantai, hutan, dan gunung. Ketiga ekosistem tersebut
merupakan lokasi ditemukannya tanaman buah eksotik yang ada dalam fructupedia. Untuk
contoh lain dari keanekaragaman tanaman tingkat gen maupun spesies dapat kamu
temukan dan tentukan setelah menjelajahi fructupedia ini.
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keanekaragaman tanaman yang tinggi yaitu
Banten. Banten merupakan daerah dataran tropis yang letaknya berada di ujung barat
Pulau Jawa yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah mulai dari tipe ekosistem,
fauna dan floranya.
Berdasarkan penjelasan singkat mengenai keanekaragaman hayati pada halaman
sebelumnya, dalam fructupedia ini kamu akan menemukan bagaimana keanekaragaman
tanaman buah eksotik yang ada di Banten. Buah Eksotik diartikan sebagai buah-buahan
lokal yang memiliki daya tarik tersendiri karena bentuk, warna dan rasanya yang khas
(Anwar, 2013) serta dikonsumsi karena tingginya kandungan vitamin, mineral dan
antioksidan (Mahattanatawee et al., 2006; Rodrigues et al., 2018). Buah-buahan eksotik ini
sudah jarang diketahui oleh masyarat maupun ditemukan di lingkungan sekitar, karena
tidak dibudidayakan dalam skala besar dan biasanya hanya dijadikan sebagai buah meja
saja (Susi, 2014).
7