Page 28 - 4245: Sejarah Gua Jepang
P. 28

dengan
                                                                                  ini
                                                                                           menyatakan
                “Kami
                              bangsa
                                              Indonesia
               “Kami          bangsa          Indonesia           dengan          ini      menyatakan
               kemerdekaan Indonesia.”
                kemerdekaan Indonesia.”
                Kata-kata  itu  menggema  di  tanah  lapang  desa  Pandansari,
               Kata-kata  itu  menggema  di  tanah  lapang  desa  Pandansari,
               merasuki  hati  setiap  pendengar  dengan  kebanggaan  dan
                merasuki  hati  setiap  pendengar  dengan  kebanggaan  dan
               haru. Wajah-wajah yang tadinya tegang dan cemas berubah
                haru. Wajah-wajah yang tadinya tegang dan cemas berubah
               menjadi  sorotan  penuh  kebahagiaan.  Mereka  bersorak
                menjadi  sorotan  penuh  kebahagiaan.  Mereka  bersorak
                gembira,  melupakan  sejenak  segala  penderitaan  dan
               gembira,  melupakan  sejenak  segala  penderitaan  dan
               penindasan yang mereka alami selama masa penjajahan.
                penindasan yang mereka alami selama masa penjajahan.



                Di  antara  sorakan  itu,  Darwis  merasa  sesuatu  yang  begitu
               Di  antara  sorakan  itu,  Darwis  merasa  sesuatu  yang  begitu
               mendalam  di  dalam  dirinya.  Dia  merasakan  beban  yang
                mendalam  di  dalam  dirinya.  Dia  merasakan  beban  yang
               selama  ini  menghimpit  dadanya  perlahan-lahan  terangkat.
                selama  ini  menghimpit  dadanya  perlahan-lahan  terangkat.
               Air  mata  kebahagiaan  pun  menetes  di  pipinya,  bersamaan
                Air  mata  kebahagiaan  pun  menetes  di  pipinya,  bersamaan
               dengan  ribuan  air  mata  warga  Pandansari  yang  kini
                dengan  ribuan  air  mata  warga  Pandansari  yang  kini
               merasakan nikmatnya kemerdekaan.
                merasakan nikmatnya kemerdekaan.




                Pada  saat  itulah,  Darwis  sadar  bahwa  ini  bukan  hanya
               Pada  saat  itulah,  Darwis  sadar  bahwa  ini  bukan  hanya
               kemerdekaan                dari       penjajahan             asing,        tetapi        juga
                                                                            asing,
                kemerdekaan
                                          dari
                                                      penjajahan
                                                                                          tetapi
                                                                                                        juga
               kemerdekaan  untuk  membangun  kembali  desa  mereka,
                kemerdekaan  untuk  membangun  kembali  desa  mereka,
               kemerdekaan untuk merajut kembali harapan yang pernah
                kemerdekaan untuk merajut kembali harapan yang pernah
                hilang, kemerdekaan untuk menentukan masa depan mereka
               hilang, kemerdekaan untuk menentukan masa depan mereka
               sendiri.
                sendiri.
               Penduduk  desa  menyambut  semangat  yang  perlahan
                Penduduk  desa  menyambut  semangat  yang  perlahan
               bangkit.  Mereka  mulai  bekerja  bersama,  saling  membantu
                bangkit.  Mereka  mulai  bekerja  bersama,  saling  membantu
               membangun kembali rumah-rumah mereka. Batu-batu yang
                membangun kembali rumah-rumah mereka. Batu-batu yang
               pernah  digunakan  untuk  membangun  benteng  pertahanan
                pernah  digunakan  untuk  membangun  benteng  pertahanan
                kini  dialihfungsikan  menjadi  pondasi  rumah-rumah  baru.
               kini  dialihfungsikan  menjadi  pondasi  rumah-rumah  baru.
               Setiap jengkal tanah yang pernah tercemar oleh darah dan
                Setiap jengkal tanah yang pernah tercemar oleh darah dan
               air  mata  kini  dibersihkan,  siap  untuk  ditanami  kembali
                air  mata  kini  dibersihkan,  siap  untuk  ditanami  kembali
               dengan harapan dan masa depan.
                dengan harapan dan masa depan.





                                                  Halaman  27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32