Page 24 - 4245: Sejarah Gua Jepang
P. 24

Goa Jepang akhirnya digunakan sebagai benteng pertahanan
             Goa Jepang akhirnya digunakan sebagai benteng pertahanan
             tentara Jepang. Setiap sudutnya dirancang dengan teliti,
             tentara Jepang. Setiap sudutnya dirancang dengan teliti,
             memastikan tidak ada yang bisa menembus pertahanan
             memastikan tidak ada yang bisa menembus pertahanan
             mereka. Meski goa ini tampak sunyi dan ditinggalkan, jejak-
             mereka. Meski goa ini tampak sunyi dan ditinggalkan, jejak-
             jejak kekejaman dan penderitaan masih terpatri kuat di setiap
             jejak kekejaman dan penderitaan masih terpatri kuat di setiap
             dinding dan lantainya.
             dinding dan lantainya.


             Pada akhir tahun 1944 terdengar desas-desus bahwa Jepang
             Pada akhir tahun 1944 terdengar desas-desus bahwa Jepang
             akan membantu Indonesia meraih kemerdekaan telah sampai
             akan membantu Indonesia meraih kemerdekaan telah sampai
             ke desa Pandansari. Malam itu, saat cahaya bulan mulai
             ke desa Pandansari. Malam itu, saat cahaya bulan mulai
             menerangi desa Pandansari yang sunyi.
             menerangi desa Pandansari yang sunyi.

             Pada kesunyian malam, Darwis memutuskan untuk berjalan
             Pada kesunyian malam, Darwis memutuskan untuk berjalan
             sejenak. Malam yang tenang seakan tidak sejalan dengan
             sejenak. Malam yang tenang seakan tidak sejalan dengan
             gejolak hatinya.
             gejolak hatinya.

             “Darwis,” sebuah suara memanggilnya, membuatnya tersentak
             “Darwis,” sebuah suara memanggilnya, membuatnya tersentak
             dari lamunannya.
             dari lamunannya.

             Dia berbalik dan melihat Pak Karto, salah satu tetua kampung
             Dia berbalik dan melihat Pak Karto, salah satu tetua kampung
             yang dihormati, mendekat dengan langkah lambat. Wajah tua
             yang dihormati, mendekat dengan langkah lambat. Wajah tua
             Pak Karto tampak penuh dengan kerutan kekhawatiran,
             Pak Karto tampak penuh dengan kerutan kekhawatiran,
             namun matanya tetap memancarkan keteguhan.
             namun matanya tetap memancarkan keteguhan.

             “Pak Karto, apakah benar Jepang akan membantu kita meraih
             “Pak Karto, apakah benar Jepang akan membantu kita meraih
             kemerdekaan?” tanya Darwis tanpa basa-basi.
             kemerdekaan?” tanya Darwis tanpa basa-basi.


             Pak Karto menghela napas panjang. “Janji-janji itu memang
             Pak Karto menghela napas panjang. “Janji-janji itu memang
             ada, Nak. Tapi kita harus bijak. Jepang datang bukan tanpa
             ada, Nak. Tapi kita harus bijak. Jepang datang bukan tanpa
             kepentingan. Sejarah telah mengajarkan kita untuk selalu
             kepentingan. Sejarah telah mengajarkan kita untuk selalu
             waspada terhadap penjajah.”
             waspada terhadap penjajah.”

             Darwis mengangguk pelan, mencoba memahami maksud Pak
             Darwis mengangguk pelan, mencoba memahami maksud Pak
             Karto. “Lalu, apa yang harus kita lakukan?”
             Karto. “Lalu, apa yang harus kita lakukan?”

             “Yang bisa kita lakukan sekarang adalah bersiap. Tetap
             “Yang bisa kita lakukan sekarang adalah bersiap. Tetap
             waspada dan berusaha bertahan. Jangan terlalu berharap
             waspada dan berusaha bertahan. Jangan terlalu berharap
             pada janji-janji yang mungkin kosong,” jawab Pak Karto
             pada janji-janji yang mungkin kosong,” jawab Pak Karto
             dengan bijak.
             dengan bijak.

                                                  Halaman  23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29