Page 20 - 4245: Sejarah Gua Jepang
P. 20
Seminggu berlalu sejak malam kelam itu. Darwis dan Gayatri
Seminggu berlalu sejak malam kelam itu. Darwis dan Gayatri
sering bertemu, berbagi cerita dan mimpi di antara rutinitas
sering bertemu, berbagi cerita dan mimpi di antara rutinitas
sehari-hari. Mereka menemukan penghiburan dalam satu
sehari-hari. Mereka menemukan penghiburan dalam satu
sama lain, saling menguatkan dalam menghadapi masa-
sama lain, saling menguatkan dalam menghadapi masa-
masa sulit.
masa sulit.
Suatu malam, di bawah langit berbintang, Darwis dan
Suatu malam, di bawah langit berbintang, Darwis dan
Gayatri duduk di bawah pohon besar. Suara jangkrik
Gayatri duduk di bawah pohon besar. Suara jangkrik
mengisi keheningan malam, menambah kedamaian yang
mengisi keheningan malam, menambah kedamaian yang
jarang mereka rasakan akhir-akhir ini.
jarang mereka rasakan akhir-akhir ini.
"Gayatri, pernahkah kau bermimpi tentang masa depan?"
"Gayatri, pernahkah kau bermimpi tentang masa depan?"
tanya Darwis tiba-tiba, suaranya penuh harap.
tanya Darwis tiba-tiba, suaranya penuh harap.
Gayatri menatap Darwis dengan mata yang berbinar, meski
Gayatri menatap Darwis dengan mata yang berbinar, meski
ada bayang-bayang kesedihan di dalamnya. "Tentu, Darwis.
ada bayang-bayang kesedihan di dalamnya. "Tentu, Darwis.
Sejak kecil, aku selalu bermimpi menjadi seorang guru. Aku
Sejak kecil, aku selalu bermimpi menjadi seorang guru. Aku
ingin mengajar anak-anak di desa ini, memberi mereka ilmu
ingin mengajar anak-anak di desa ini, memberi mereka ilmu
dan harapan. Tapi sekarang, dengan semua yang terjadi...
dan harapan. Tapi sekarang, dengan semua yang terjadi...
aku tidak tahu apakah mimpi itu masih mungkin."
aku tidak tahu apakah mimpi itu masih mungkin."
Darwis tersenyum lembut, menyentuh tangan Gayatri dengan
Darwis tersenyum lembut, menyentuh tangan Gayatri dengan
penuh kasih. "Mimpimu itu indah, Gayatri. Jangan pernah
penuh kasih. "Mimpimu itu indah, Gayatri. Jangan pernah
menyerah. Meski situasi sekarang sulit, kita harus tetap
menyerah. Meski situasi sekarang sulit, kita harus tetap
percaya bahwa masa depan bisa lebih baik. Kita harus terus
percaya bahwa masa depan bisa lebih baik. Kita harus terus
berjuang untuk itu."
berjuang untuk itu."
Gayatri mengangguk, merasakan semangat Darwis menular
Gayatri mengangguk, merasakan semangat Darwis menular
padanya. "Bagaimana denganmu Darwis? Apa mimpimu?"
padanya. "Bagaimana denganmu Darwis? Apa mimpimu?"
Darwis terdiam sejenak, matanya menerawang ke langit
Darwis terdiam sejenak, matanya menerawang ke langit
malam. "Sejak kecil, aku selalu mengagumi para pejuang.
malam. "Sejak kecil, aku selalu mengagumi para pejuang.
Aku ingin menjadi tentara, melindungi negeri ini dari
Aku ingin menjadi tentara, melindungi negeri ini dari
penjajah, memberi rasa aman pada semua orang yang aku
penjajah, memberi rasa aman pada semua orang yang aku
cintai. Tapi sekarang, dengan penjajahan Jepang, rasanya
cintai. Tapi sekarang, dengan penjajahan Jepang, rasanya
mimpi itu begitu jauh."
mimpi itu begitu jauh."
Halaman 19