Page 10 - P17110214119_SEVIADIN DWI R_STUNTING
P. 10

Tabel 1. Estimasi Prevalensi Stunting Seca
     Stunting  Wasting and Severe Wasting  O
    2000  2019  2019  2019  2000  2019
    (sedang dan % stunted  (sedang dan   % w
         (sedang dan
           berat)
    berat)  foot note % stunted berat)  foot
  Global  32.4 [30.9-34.0]  21.3 [19.7-22.8]
  Wilayah Amerika Serikat
  Regional belum berkembang1  35.7 [34.0-37.
  Afrika  37.9 [35.6-40.2]  29.1 [26.8-31.4]
  Afrika Timur  45.8 [41.2-50.5]  34.5 [30.7
  Afrika Tengah  39.7 [34.1-45.6]  31.5 [26.
  Afrika Utara  24.2 [18.1-31.6]  17.6 [11.6
  Afrika Selatan  32.8 [28.7-37.2]  29.0 [25
    37.8 [35.5-40.2]
     21.8 [19.3-24.3]
  Asia 2 Afrika Barat  36.0 [33.1-39.1]  27.
  Asia Tengah  28.2 [21.5-36.0]  9.9 [7.9-12
  Asia Timur 2  19.2 [17.8-20.6]  4.5 [4.1-4
  Asia Selatan  49.7 [45.6-53.9]  31.7 [4.1-
  Asia Tenggara  38.5 [32.7-44.7]  24.7 [18.
  Asia Barat
    16.8 [13.3-20.2]
  Amerika Latin dan Karibia  23.0 [16.0-31.8
  Karibia  15.3 [7.5-28.7]  8.1 [3.5-17.8]
  Amerika Tengah  23.7 [16.6-32.8]  12.6 [8.
  Oceania 3 Amreika Selatan  13.8 [10.4-18.0
    37.0 [20.2-57.6]
  Regional Maju  -  -  -  -  -  -
  Australia dan Selandia Baru 4  0.8  -  -
  Eropa  -  -  -  -  -  -
  Amerika Utara 4  3.0  2.6  0.4]  0.0  6.7
  Sumber: World Bank Group Joint Malnutritio
  Indonesia merupakan salah satu negara deng
  tingginya prevalensi stunting dan anemia p
  tahun 2020, prevalensi stunting Indonesia
  dari pandemi COVID-19, tanpa adanya tindak
  (wasting) diprediksi akan meningkat sebesa
  ini.
  Proporsi Stunting di Indonesia
  Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tah
  2010 yaitu 35,6%, dan pada tahun 2013 prev
  pendek dan 19,2% pendek. Data Riskesdas ta
  sebesar 30,8%. Berdasarkan batasan WHO Ind
  Balita  ataupun  Baduta  (Bayi  dibawah  u
  kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak
  beresiko pada menurunnya tingkat produktiv
  pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskin
            04
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15