Page 13 - Bahan Ajar Materi Asam Basa untuk kelas XI MIPA_Neat
P. 13

Setelah  Anda  mengklasifikasikan  berbagai  produk  asam-basa,  selanjutnya
                    perhatikan ciri-ciri zat asam-basa secara umum pada Tabel 2.


                                       Tabel 2. Ciri-ciri zat asam-basa secara umum
                      No.         Dilihat dari segi               Asam                     Basa

                       1.   Diuji dengan kertas lakmus   Memerahkan       lakmus  Membirukan  lakmus

                                                         biru                      merah
                       2.   Sifat larutan                Berasa asam               Berasa pahit

                       3.   Derajat keasaman (pH)        Kurang dari 7             Lebih dari 7


                         Rasa masam adalah salah satu ciri suatu zat bersifat asam, misalnya yang akrab

                    kalian temui pada beberapa buah seperti jeruk, anggur, mangga, dan buah asam sejenisnya.
                    Contoh lainnya pada cuka dan yoghurt yang juga berasa masam. Adapun rasa pahit adalah

                    salah satu ciri suatu zat bersifat basa, misalnya rasa pahit dari percikan busa sabun yang
                    secara tidak sengaja masuk ke mulut (Mulyanti & Nurkhozin, 2017). Selain itu, asam dapat

                    bereaksi  dengan  dengan  logam  tertentu  menghasilkan  gas  hidrogen.  Asam  juga  dapat

                    bereaksi  dengan  karbonat  dan  bikarbonat,  seperti  Na2CO3,  CaCO3,  dan  NaHCO3
                    menghasilkan gas karbondioksida (Chang, 2005).

                         Materi  pembelajaran  asam-basa  tentu  tidak  lepas  dari  berbagai  teori  asam-basa,
                    diantaranya  yaitu  teori  asam-basa  Arrhenius,  teori  Bronsted-Lowry,  dan  teori  Lewis.

                    Setiap teori memiliki ciri definisi asam-basa yang berbeda. Simak uraian materi berikut
                    untuk memahaminya.

                    1.  Teori Asam-Basa Arrhenius

                              Teori Arrhenius menyatakan bahwa suatu zat disebut  asam jika zat tersebut
                                                               +
                       dapat menghasilkan ion hidronium (H3O ) ketika dilarutkan ke dalam air, sedangkan
                                                                                                  -
                       suatu zat disebut basa jika zat tersebut dapat menghasilkan ion hidroksida (OH ) ketika
                       dilarutkan ke dalam air (Moog & Farrell, 2017). Pada umumnya, ion hidronium yang

                                                                                     +
                       dihasilkan dari pelarutan zat asam dalam air ditulis sebagai ion H . Agar memperdalam
                       pemahaman Anda mengenai teori asam-basa Arrhenius, perhatikan contoh zat asam
                       dan  basa  pada  Tabel  3.  Lengkapi  bagian  reaksi  ionisasi  yang  rumpang  kemudian

                       klasifikasikan zat-zat tersebut termasuk bersifat asam atau basa!






                                                                                                                8
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18