Page 82 - LKPD ekonomi XI sem 1
P. 82
Keterangan :
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar
Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan
karena bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode
ini mempunyai kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang,
maka angka indeksnya juga akan berubah.
b. Indeks Harga Tertimbang
1) Metode agregatif sederhana
Rumus:
Σ( − )
= 100%
Σ( 0 − )
Dimana
IA = Indeks harga yang ditimbang
Pn = Nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
W = Faktor penimbang
Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel berikut.
Macam Harga 2003 Harga 2004 Weight Pn x W P0 x W
Barang (P0) (Pn) (W)
A Rp 200,00 Rp 300,00 5 Rp 1.500,00 Rp 1.000,00
B Rp 300,00 Rp 350,00 10 Rp 3.500,00 Rp 3.000,00
C Rp 500,00 Rp 500,00 20 Rp10.000,00 Rp10.000,00
D Rp 100,00 Rp 50,00 5 Rp 250,00 Rp 500,00
E Rp 200,00 Rp 300,00 10 Rp 3.000,00 Rp 2.000,00
∑ Rp18.250,00 Rp16.500,00
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung
dengan cara:
Σ( − )
= 100%
Σ( 0 − )
Rp18.250
= 100%
Rp16.500
= 110,61%
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga 10,61%.
2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyers adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor
penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo)
Rumus:
Σ( )
0
= 100%
Σ( )
0
0
Dimana :
IL = Angka Indeks Laspeyres
Pn = Harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qo = Kuantitas pada tahun dasar