Page 9 - LKPD ekonomi XI sem 1
P. 9
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dibelanjakan atau dimanfaatkan. Disposable income diperoleh dari personal income
setelah dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung adalah pajak yang beratnya tidak
bisa dialihkan kepada pihak lain atau langsung ditanggung jawab oleh wajib pajak. Contoh
pajak dari pendapatan.
= −
Contoh Soal:
Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2019 adalah Rp
131.101,6 Miliar. Produk neto terhadap Luar Negeri sebesar Rp 4.955,7 Miliar, Pajak tidak
Langsung Rp 8.945,6 Miliar, Penyusutan Rp 6.557,8 Miliar, Iuran Asuransi Rp 2,0 Miliar,
Laba ditahan Rp 5,4 Miliar, Transfer Payment Rp 6,2 Miliar dan Pajak Langsung Rp 12,0
Miliar. Berdasarkan data tersebut, hitunglah pendapatan yang siap dibelanjakan !
Produk Domestik Bruto (PDB) = Rp 131.101,6
Produk Neto Terhadap Luar Negeri = Rp 4.955,7 –
Produk Nasional Bruto (PNB) = Rp 126.145,9
Penyusutan = Rp 6. 557,8 –
Produk Nasional Neto = Rp 119. 588,1
Pajak tidak langsung = Rp 8. 945,6 –
Pendapatan Nasional Neto = Rp 110. 642,5
Laba ditahan = Rp 5,4
Iuran asuransi = Rp 2,0 –
= Rp 110. 635,1
Transfer Payment = Rp 6,2 +
Pendapatan Perorangan = Rp 110. 628,9
Pajak langsung = Rp 12,0 –
Pendapatan siap dibelanjakan = Rp 110. 616,9
D. Metode Perhitungan Nasional
Ada tiga metode atau pendekatan yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional,
antara lain pendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income
approach), dan pendekatan pengeluaran (expenditure approach).
1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendapatan nasional dihitung dengan pendekatan produksi yaitu menjumlahkan nilai
tambah (value added) dari semua sektor produksi selama satu periode tertentu (biasanya
dalam satu tahun). Nilai tambah yang dimaksud adalah selisih antara nilai produksi
(nilai output) dan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan baku dan bahan
penolong yang digunakan dalam proses produksi. Perhitungan pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
= ( ) + ( ) + ( ) + ⋯ + ( )
2
2
1
1
3
3
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Q1, Q2, Q3, dan Qn = jumlah jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n
P1, P2, P3, dan Pn = harga jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n
Contoh 1:
Harga Kain = Rp 20.000,
Benang = Rp 5.000