Page 37 - HUT DISPSIAD
P. 37
Info Dispsiad
Berbagai upaya melalui trial & error serta pengkajian Assessment Center dapat dilihat sebagai suatu
dilakukan oleh hampir seluruh organisasi. Beberapa proses evaluasi/penilaian dengan seperangkat
metode yang digunakan diantaranya melalui seminar, metode evaluasi yang terstandardisasi & didesain
training, kaderisasi, hingga Assessment Center (AC). secara khusus untuk meminimalkan adanya bias-
Salah satu metode yang umum digunakan adalah AC bias, sehingga peserta yang mengikutinya memiliki
yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu men- kesempatan yang sama untuk mendapatkan
cakup beberapa simulasi yang mengukur perilaku, penilaian secara objektif mengenai potensi maupun
dengan asesor terlatih yang mengamati dan mencatat kompetensinya. Penilaian kompetensi peserta
perilaku tersebut, kemudian mengklasi ikasi didapatkan melalui bagaimana kinerja peserta
berdasarkan konstruksi yang telah ditentukan, dan dalam melakukan simulasi-simulasi dalam AC.
menilai perilaku tersebut (Rupp dkk, 2015). Selain Simulasi yang dilakukan merupakan representasi
itu, AC juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis atau gambaran dari pekerjaan atau konteks jabatan
kebutuhan pengembangan serta memperoleh peserta (Prihadi, 2004).
informasi mengenai kompetensi yang menjadi
kekuatan dan area pengembangan para pemimpin
(peta kompetensi) dari para calon. (Thornton & Rupp,
2005; Rupp dkk, 2015).
Assessment Center merupakan sebuah proses,
prosedur, program atau metode pendekatan untuk
menilai dan mengukur kompetensi individu melalui
serangkaian aktivitas, perangkat perlengkapan, dan
berbagai sumber daya yang digunakan untuk
melaksanakan metode pendekatan tersebut
(Prihadi, 2004). Alvin Lum (2005) mende iniskan
AC sebagai alat untuk mengukur potensi manusia Assessment Center pertama kali digunakan di UK
dengan cara memprediksi perilakunya di masa pada tahun 1942 untuk menyeleksi perwira di
depan melalui penggunaan simulasi perilaku yang lingkungan militer. Sistem dilakukan dengan
mengukur kemampuan peserta dalam menangani mewawancarai kandidat yang diasumsikan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. memiliki kualitas perwira, berdasarkan latar
Pengertian dari AC pada dasarnya terus ber- belakang atau prestasi mereka dalam kesatuan.
kembang sejak tahun 1980-an dan cenderung Namun, sistem ini gagal karena pada kenyataannya
bernuansa liberal, sehingga tidak terdapat de inisi sebagian besar orang-orang yang dinyatakan lulus
yang baku maupun pasti. AC memiliki inti dipulangkan karena kemampuan yang rendah.
pembahasan mengenai langkah-langkah penting Kemudian, mereka membuat sistem baru dengan
yang dilakukan dalam pendekatan yang mengguna- melibatkan leaderless group exercises, tes-tes
kan beberapa proses evaluasi seperti adanya seleksi objektif, dan wawancara pribadi oleh tiga
beberapa metode, asesor/observer, kriteria, sumber, asesor secara terpisah, dan sistem ini berhasil
instrumen dan peserta. Menurut Woodruffe (1994) menurunkan persentase orang-orang yang
AC dapat dilakukan untuk seleksi maupun pengem- dipulangkan kembali ke kesatuan. Didasari dengan
bangan namun memiliki tujuan yang sama yaitu konsep Field Psychology (1930), metode ini juga
mendapatkan informasi mengenai kompetensi saat digunakan oleh Jerman untuk menyeleksi tentara
ini atau yang potensial dari individu dengan cara pada PD II. Di Amerika Serikat, AC juga digunakan
mengkombinasikan teknik-teknik tertentu. untuk menyeleksi mata-mata selama PD II.
INFO DISPSIAD | Hal: 32