Page 152 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 152
Bacaan Mandiri Calon Pengantin
setiap perbuatan terhadap seseorang, terutama perempuan, yang
berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga,
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga.
Kekerasan pada dasarnya bisa menimpa siapa saja, akan tetapi
sampai saat ini di masyarakat, perempuan lebih banyak menjadi
korban. Catatan tahunan Komnas Perempuan tahun 2019
mencatat angka kekerasan terhadap istri mencapai 5114 kasus.
Berdasarkan UU PKDRT, bentuk-bentuk KDRT meliputi:
1. Kekerasan fisik, yaitu perbuatan yang mengakibatkan
seseorang merasa sakit, jatuh sakit, atau luka yang berat.
2. Kekerasan psikis, yaitu perbuatan yang menimbulkan orang
mengalami ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, merasa
tidak berdaya, hilangnya kemampuan untuk melakukan
sesuatu, atau sampai pada penderitaan psikis yang berat.
3. Kekerasan seksual, yaitu meliputi dua hal, pertama,
pemaksaan hubungan seksual kepada seseorang yang tinggal
di dalam rumah tangga, baik terhadap istri, atau anggota
keluarga lain, termasuk mereka yang bekerja di dalam rumah
tersebut (pekerja rumah tangga). kedua, pemaksaan hubungan
seksual kepada seseorang di dalam keluarga atau rumah
tangga yang tujuannya untuk mencari keuntungan ekonomi.
4. Penelantaran rumah tangga, yaitu perbuatan menelantarkan
anggota keluarga, padahal orang yang menelantarkan
memiliki kewajiban atau kesepakatan untuk memberikan
kehidupan, perawatan, dan pemeliharaan anggota keluarga
tersebut. Penelantaran ini juga mencakup perbuatan yang
membuat seseorang tergantung secara ekonomi. Ini termasuk,
membatasi/melarang orang untuk tidak bekerja. Tindakan-
tindakan ini ada hubungannya untuk membuat anggota
keluarga tergantung dan di bawah kendalinya.
147