Page 191 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 191
Fondasi Keluarga Sakinah
Prosedur Pendaftaran
dan Pencatatan Peristiwa Nikah
Atau Rujuk
atu tahapan penting dalam perkawinan di Indonesia adalah
pencatatan secara resmi oleh Pegawai Pencatat Nikah
S (PPN). Dengan demikian, pernikahan seseorang sah
menurut syariat dan diakui secara resmi oleh negara. Namun,
hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mengabaikan
pentingnya tahapan ini. Mereka mengutamakan masalah lain,
seperti pesta pernikahan, prosesi adat, foto dan video
prewedding, dan sebagainya. Akibatnya, ada beberapa peristiwa
nikah yang terpaksa ditunda atau bahkan dibatalkan, karena
syarat-syarat yang dibutuhkan untuk pencatatan pernikahan tidak
lengkap.
Salah satu kasus yang kerap terjadi adalah pernikahan duda
cerai. Menurut syariat Islam, seorang laki-laki yang telah bercerai
dari istrinya bisa menikah lagi tanpa masa iddah (penantian).
Jadi, ia bisa segera menikah lagi setelah resmi mendapatkan akta
cerai dari Pengadilan Agama. Namun, dari sisi administrasi
negara, dimungkinkan terjadinya dokumen pernikahan ganda
ketika seorang duda cerai menikah lagi. Sebab, ia masih memiliki
peluang untuk rujuk dengan mantan istrinya selama masih dalam
masa tunggu. Maka, sesuai dengan surat edaran Dirjen Bimbaga
No.: D.IV/E.D/17/1979, seorang duda cerai harus menunggu 90
hari setelah perceraiannya. Barulah setelah itu ia bisa
mencatatkan pernikahannya yang baru.
Masalah lain yang kerap terjadi adalah pemalsuan dokumen,
seperti KTP, Kartu Keluarga, Akta Kematian, dan/atau Akta
Cerai. Misalnya, laki-laki yang sudah beristri, lalu ingin menikah
lagi kerap menggunakan modus ini untuk mendapatkan buku
kutipan akta nikah baru. Mereka memalsukan KTP/KK, Akta
186