Page 192 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 192
Bacaan Mandiri Calon Pengantin
Kematian istrinya, atau Akta Cerai. Setelah didaftarkan ke KUA,
ditemukan bahwa dokumen-dokumen itu palsu sehingga
pendaftaran nikah mereka dibatalkan. Dan ada beberapa contoh
kasus lain yang berakibat pada tertunda atau batalnya rencana
pernikahan calon pasangan suami-istri.
Karenanya, setiap calon pengantin, harus memerhatikan
masalah pencatatan pernikahan dengan segala persyaratan yang
menyertainya. Langkah paling mudah agar rencana pernikahan
Anda lancar jaya adalah mendatangi Penghulu atau Pegawai
Pencatat Nikah (PPN) di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat
sebelum persiapan-persiapan lainnya.
Pemerintah, melalui Kementerian Agama RI, terus berbenah
dan memperbaiki kualitas pelayanan sehingga masyarakat bisa
dilayani dengan mudah, murah, dan efektif. Kualitas pelayanan
KUA, sebagai unit kerja Kementerian Agama yang mengurusi
pencatatan pernikahan pun semakin baik. Masyarakat bisa
langsung berkonsultasi dan mendaftarkan pernikahan dengan
cara-cara yang lebih mudah.
Jadi, sebelum merancang pesta walimatul ursy, memilih
lokasi foto/video prewedding, dan sebelum memublikasikan
rencana pernikahan di media sosial, datanglah lebih dulu ke KUA
untuk memastikan kelengkapan syarat-syarat.
Tahapan Pendaftaran dan Pencatatan Pernikahan
Setelah Anda bersepakat untuk menikah dan telah
menetapkan waktu untuk melaksanakan akad nikah, segera
daftarkan diri ke Penghulu atau PPN di Kantor Urusan Agama di
wilayah tempat tinggal calon istri.
Proses pendaftaran dan pencatatan nikah sangat mudah.
Secara umum, ada tiga tahapan yang harus ditempuh, yaitu
pendaftaran, kursus calon pengantin, dan pencatatan peristiwa
nikah. Cara yang paling mudah dan efektif untuk mendaftarkan
pernikaan Anda adalah mendatangi petugas di KUA. Pada
beberapa KUA yang sudah memiliki laman internet, Anda bisa
mengunjungi laman KUA tersebut dan berkonsultasi dengan
admin untuk mengetahui syarat-syarat pencatatan pernikahan.
187