Page 15 - E-MODUL TERMOKIMIA_FIRDA ELFIANA MUSLIM_MAGANG 2_UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
P. 15
TERMOKIMIA
5. Persamaan Termokimia
Penulisan dan interpretasi persamaan termokimia diatur dalam pedoman
berikut ini:
a. Koefisien stoikiometri menunjukkan jumlah mol suatu materi.
b. Jika letak reaktan dan produk pada persamaan dibalik, maka tanda ∆H-
nya berubah menjadi kebalikannya.
Contoh :
Proses pembekuan air menjadi es membebaskan kalor sebesar 6,01 kJ.
H O(l) → H O(s) ∆H = -6,01 kJ
2
2
Dengan demikian, untuk reaksi pelelehan es menjadi air memerlukan
kalor sebesar 6,01 kJ.
H O(s) → H O(l) ∆H = +6,01 kJ
2
2
c. Jika koefisien persamaan digandakan, nilai ∆H juga digandakan sesuai
dengan perubahan faktor koefisen persamaan.
Contoh :
Jika koefisien persamaan pelelehan es digandakan dua kalinya (2X),
perubahan entalpinya juga dikalikan dua. Persamaan reaksi
termokimianya menjadi:
2H O(s) → 2H O(l) ∆H = +12,02 kJ
2
2
d. Wujud zat yang terlibat dalam reaksi harus ditulis dalam kurung dan
italic untuk membantu menentukan perubahan entalpinya. Zat padat
disimbolkan dengan (s), larutan disimbolkan dengan (aq), zat cair
disimbolkan dengan (l), dan zat gas dinyatakan dengan (g ).
Bila reaksi dibalik → tanda ∆H dibalik
Bila reaksi dikali → harga ∆H dikali x
Bila reaksi dijumlahkan → harga ∆H dijumlahkan
Contoh Soal :
Diketahui 1 mol NO terurai menjadi unsur-unsur pembentukannya dengan
melepaskan kalor sebesar 90,4 kJ. Tuliskan persamaan termokimia dari
reaksi tersebut!
Pembahasan
1
1
NO(g ) → N (g ) + O (g) ∆H = -90,4 kJ
2
2
2 2
12