Page 72 - Buku Ajar Digital-Bahasa Indonesia Terapan
P. 72

2.    untuk  menunjukan  bahwa  dalam  suatu  petikan  ada  bagian  yang

               dihilangkan :

               Misalnya : Sebab-sebab kemerosotan . . . akan diteliti lebih lanjut.


               I.   Tanda petik (‘. . .’) dipakai :
               1.   mengapit petikan langsung;

               2.   mengapit   judul   syair,   karangan,   dan   bab   buku   apabila   dipakai

               dalam kalimat;
               3.   mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal.



               J.   Tanda petik tunggal (‘…’) dipakai :
               1.    mengapit    petikan    yang  tersusun  di  dalam    petikan  petikan    lain,

               misalnya :

               Tanya basri, “Kaudengar bunyi ‘kring – kring tadi’?”
               2.    mengapit  terjemahan  atau  penjelasan  kata  atau  ungkapan  asing,

               misalnya :

               rate of inflation ‘laju inflasi’.


               K.  Tanda garis miring (/) dipakai :

               1.   dalam penomoran kode surat,
               misalnya : No. 7/ PK/ 1983 ;

               2.   sebagai    pengganti   kata   dan,    atau,    per  atau    nomor    alamat,

               misalnya:
               mahasiswa / mahasiswi

               hanya Rp1.500,00 / lembar
               Jalan Banteng V /  6



               L.  Tanda penyingkat atau apostrop (‘) dipakai :
               Menunjukkan penghilangan bagian kata,

               Misalnya    :    Amin    ‘kan    kusurati  (‘kan    =akan)         Malam    ‘lah    tiba

               (‘lah=telah)


               3.7.7 Penggunaan Imbuhan


                                                           51
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77