Page 71 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)
P. 71
Pembatasan kotoran organik hanya disyaratkan pada agregat halus saja, tidak pada
agregat kasar. Kotoran organik ada dua macam, yaitu ada yang merugikan dan ada yang
tidak merugikan. Untuk mengantisipasi adanya kotoran organik, pertama agregat halus
perlu dideteksi terlebih dahulu kandungan organiknya. Jika ternyata agregat tersebut
mengandung bahan organik, maka perlu dilakukan pengujian selanjutnya, yaitu
membuktikan apakah bahan organik tersebut merugkan atau tidak.
Untuk menditeksi kadar organik dalam pasir, dapat dilakukan dengan mencampurkan
NaOH dengan kepekatan 3 % ke dalam pasir yang akan diuji. Setelah dikocok,
didiamkan selama 24 jam, lalu bandingkan warna cairan NaOH yang asalnya bening
dengan warna standard. Jika warna cairan NaOH sama atau lebih tua dari warna
satndard, berarti pasir tersebut mengandung bahan organik.
Untuk membuktikan bahwa bahan organik tersebut merugikan atau tidak, perlu diuji
lebih lanjut, dengan membuat sampel mortar atau beton, yang dibuat dari komposisi
campuran yang sama, tetapi pasir yang beda. Pasir sampel pertama menggunakan pasir
yang mengandung bahan organik, sedangkan sampel lain menggunakan pasir standard.
PERALATAN
1 Botol gelas tidak berwarna dengan isi kurang lebih 350 ml.
2. Standar warna.
3. Larutan NaOH 3% ( dibuat dengan cara melarutkan NaOH sebanyak 3 gram dengan
air suling 97 gram)
BAHAN :
Pasir dalam keadaan asli sebanyak ± 450 gram
PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Isi botol gelas dengan benda uji sampai mencapai ± 130 ml
2. Tambahkan larutan sodium hydroxide (NaOH 3 %) sampai permukaan larutan
mencapai ± 200 ml.
3. Tutup botol, lalu kocok, dan biarkan selama 24 jam
4. Setelah 24 jam bandingkan warna cairan yang terlihat diatas benda uji dengan warna
standar.
PERHITUNGAN :
67