Page 136 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 136
7.1. PENGUJIAN EKSTRAKSI
REFERENSI: RSNI M-05-2004; SNI – 03-6894-2002
TUJUAN PENGUJIAN :
a. Mengentukan persentase aspal yang dikandung dalam campuran aspal beton
b. Menentukan gradasi agregat dalam campuran aspal beton.
TEORI:
Pengujian Ekstraksi menunjukan bahwa gradasi agregat berubah menjadi lebih halus
dari gradasi semula, perubahan gradasi agregat diakibatkan oleh kehancuran, beberapa
partikel agregat ini menaikan volume rongga udara dalam campuran yang menghasilkan
penurunan kepadatan serta peningkatan VIM dan VMA.
Agregat yang hancur, tidak terlapisi aspal, Hal ini mengakibatkan penurunan
stabilitas dan indeks perendaman dan memasukan kelelehan sehingga menurunkan marshall
Qoutient dari benda uji Marshall. Immersion, Proses Ekstraksi merupakan proses pemisahan
campuran dua atau lebih bahan dengan cara menambahkan pelarut yang bisa melarutkan
salah satu bahan yang ada dalam campuran tersebut dapat dipisahkan. Pelarut yang biasa
digunakan dalam proses ekstraksi antara lain spiritus, bensin minyak tanah, Trichlor Ethylen
Teknis, dll salah satu contoh tujuan dilakukan proses ekstraksi yaitu untuk mengetahui kadar
aspal yang terdapat dalam campuran aspal yang dibuat (mix design) yang menggunakan alat
centrifuge Extractor dengan bensin sebagai pelarutnya selain itu dapat pula digunakan alat
soklet dengan menggunakan TrichloroEthylen Teknis Sebagai bahan pelarutnya.
ALAT DAN BAHAN :
1. Oven yang mampu mencapai suhu 210-220 ºF (90-104)º C
2. Pan datar, p x I x d = 305 mm x 203 mm x 25 mm
3. Timbangan 5000 gram dengan kepekaan 0,2 gram
4. Hotplate, listrik 700W dengan setelah pemanasan rendah, tinggi, menengah .
5. Peralatan ekstraksi , seperti terlihat pada Gambar 2
6. Tabung gelas silinder rata dengan diameter luar 152 mm, tinggi 45 cm, terbuat dari kaca
tahan panas. Tabung gelas tersebut harus tidak boleh retak, tergores atau terdapat tanda-
tanda lain yang dapat memecahkannya selama periode pemanasan.
118