Page 169 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 169
9.1 PENGUJIAN KEDALAMAN RETAK
REFERENSI : ASTM C 597 – 09; BS 1881 : Part 203: 1986
TUJUAN PENGUJIAN :
a. Menentukan kedalaman retak beton keras
b. Menentukan kedalaman rusak beton keras
c. Membandingkan hasil uji dengan spesifikasi
KOMPETEN KHUSUS:
a. Mahasiswa mampu melakukan prosedur pengambilan sampel kedalaman retak dan
kedalaman rusak beton dengan alat PUNDIT
b. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan pengujian
c. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan hasil pengujian
TEORI:
Metoda pengujian ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa kecepatan rambat
gelombang yang melalui suatu media padat bergantung pada sifat-sifat elastik media padat
tersebut. Jika digunakan dengan baik dan benar, alat ini dapat memberikan informasi yang
banyak mengenai kondisi bagian permukaan ataupun bagian dalam beton. Alat ini secara tak
langsung juga dapat memberikan informasi mengenai nilai kuat tekan beton, jika hubungan
antara sifat-sifat elastik suatu benda padat dengan nilai kuat tekannya diketahui.
Alat Pundit memanfaatkan prinsip perambatan gelombang pada media padat. Seperti
diketahui ada tiga jenis gelombang yang timbul pada saat suatu massa padat diberikan suatu
impulse (getaran), yaitu gelombang permukaan, gelombang transversal dan gelombang
longitudinal. Dari ketiga gelombang tersebut, gelombang longitudinal merupakan
gelombang yang mempunyai kecepatan tertinggi dan yang memberikan banyak informasi
mengenai sifat-sifat fisik bahan padat yang dilaluinya.
Sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, tiga macam cara yang bisa dilakukan
untuk menempatkan transducer penyampai dan penerima pada benda uji. Dari tiga cara-cara
tersebut, cara langsung (direct) merupakan pilihan yang terbaik. Sedangkan cara tidak
langsung (indirect) merupakan cara yang kurang baik. Pada cara yang tidak langsung,
149