Page 20 - Modul Astrofisika
P. 20

Fotometri

       Terang suatu bintang dalam astronomi                    ini, Pogson pada tahun 1856 mendefinisikan
       dinyatakan dalam satuan magnitudo                       skala satuan magnitudo:

       (magnitudo semu)
                                                                               = −2,5 log    +               
       Astronom menggunakan istilah magnitudo
       semu untuk menggambarkan seberapa                       Harga tetapan ditentukan dengan
       terang objek tampak dari Bumi                           mendefinisikan suatu titik nol. Awalnya
                                                               sebagai standar magnitudo digunakan
       Hipparchus (abad ke-2 SM) membagi                       bintang Polaris yang tampak di semua

       terang bintang dalam 6 (enam) kelompok                  observatorium yang berada di belahan langit
       berdasarkan penampakan-nya dengan mata                  utara. Bintang Polaris ini diberi magnitudo 2
       telanjang (pengamatan Hipparchus, tanpa                 dan magnitudo lainnya dinyatakan relatif

       Matahari, Bulan, planet). Bintang paling                terhadap magnitudo bintang Polaris. Tahun
       terang tergolong magnitudo kesatu. Bintang              1911, Pickering mendapatkan bahwa bintang
       yang lebih lemah tergolong magnitudo                    Polaris, cahayanya berubah-ubah (bintang
       kedua. Dan seterusnya hingga bintang                    variabel) dan Pickering mengusulkan sebagai
       paling lemah yang masih bisa dilihat                    standar magnitudo digunakan kelompok

       dengan mata termasuk magnitudo ke-6.                    bintang yang ada di sekitar kutub utara
       Makin terang sebuah bintang, makin kecil                (North Polar Sequence).
       magnitudonya. Magnitudo itu sendiri
                                                                                                   
       merupakan ukuran terang bintang yang kita                                −    = −2,5  log  2
                                                                                     1
                                                                               2
       lihat atau terang semu (ada factor jarak                                                     1
       dan penyerapan yang harus                                                 
                                                                                1  = 2,512 −(  1−  2)
       diperhitungkan)                                                            2

                                                               Dengan skala Pogson ini dapat ditunjukkan
                                                               bahwa bintang bermagnitudo 1 adalah 100
                                                               kali lebih terang daripada bintang
                                                               bermagnitudo 6.
                           Sumber:
         https://fdokumen.com/document/fotometri-              Dengan m nilai magnitudo semu dan E
                 bintang-55b9fb6c5af44.html
                                                               adalah fluks pancaran.
       John Herschel mendapatkan bahwa
       kemampuan mata melihat bintang bersifat                 Magnitudo yang dibahas merupakan terang
       logaritmik. Bintang yang magnitudonya                   semu (ada faktor jarak dan penyerapan
                                                               atmosfer bumi yang harus diperhitungkan).
       satu 100 kali lebih terang daripada yang
       magnitudonya 6. Berdasarkan kenyataan                   Magnitudo yang menyatakan ukuran fluks
                                                               energi yang diterima oleh kita/ terang
                                                               bintang yang kita lihat/jumlah foton yang kita

                                                               terima disebut magnitudo semu.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25