Page 22 - Modul Astrofisika
P. 22
Semakin terang suatu bintang, semakin kecil magnitudonya. Maka sebuah bintang dengan indeks
warna B-V yang lebih kecil akan nampak lebih biru dibanding bintang dengan indeks B-V yang
lebih besar. Sebagai contoh:
Bintang B V B-V
1 8,52 8,82 -0,3
2 7,45 7,25 0,2
3 7,45 6,35 1,1
Jadi, berdasarkan tabel di atas bintang 1 merupakan yang paling biru diantara ketiga bintang.
Sekarang ini pengamatan fotometri tidak lagi menggunakan pelat film, tetapi dilakukan dengan
menggunakan kamera CCD (digital), sehingga untuk menentukan bermacam-macam sistem
magnitudo hanya oleh filter yang digunakan
Magnitudo Bolometrik
Beberapa magnitudo yang telah dibahas belum bisa menggambarkan sebaran energi pada
spektrum bintang, karena magnitudo ini hanya diukur pada λ (panjang gelombang) tertentu saja.
Maka didefinisikan magnitudo bolometrik yaitu magnitudo bintang yang diukur dalam seluruh λ
(panjang gelombang).
Apabila bintang berada pada jarak 10 pc, maka magnitudo bintang disebut magnitudo mutlak (M),
dari persamaannya menjadi
− = 5 + 5 log
Dengan m-M adalah modulus jarak
m=magnitudo semu
M=magnitudo mutlak
d=jarak bintang ke pengamat