Page 82 - ISLAM DAN AGRARIA TElaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam Dalam merombak Ketidakadilan Agraria
P. 82
revolusioner harus memberantas “malimo” (maling, madat, madon,
main, mendem). Bila ingin melaksanakan landreform tanpa gondok-
gondokan, ingatlah kepada Al-Quran. 88
iii. K.H Saifuddin Zuchri
Di dalam landreform menyangkut persoalan wakaf, yaitu pewakaf
dan barang yang diwakafkan. Selanjutnya tujuan wakaf itu untuk
apa, dan pernyataan ikrar. Jadi bila ada hal demikian, tidak menjadi
soal, tapi sekarang hal ini sukar dibuktikan dan datang tuduhan.
Maka diusulkan, disamping UUPA juga ada PP tentang wakaf dan
sudah disiapkan rencana Undang-Undangnya dan akan disampaikan
kepada PJM ketua. 89
Dari ketiga pandangan Ulama mengenai landreform, dapat diketahui
bahwa pada dasarnya ulama sangat mendukung kegiatan landreform.
Akan tetapi, ulama sangat mengecam tindakan-tindakan yang merusak
kelancaran pelaksanaan landreform tersebut.
5. Perjuangan Ulama atas Tanah Garapan Rakyat Afdeling
Wadung Barat
Perjuangan Ulama kembali hadir dalam membela rakyat atas
tanah garapan Afdeling Wadung Barat. Pada tahun 1966, Ulama di
daerah Banyuwangi yang dalam hal ini bertindak atas nama PERTANU
(Pertanian Nahdlatul Ulama) memperjuangkan kepentingan rakyat
untuk mendapatkan tanah garapan yang selayaknya menjadi hak mereka.
Perjuangan itu terekam dalam arsip sejarah berikut:
88. Ibid, hlm. 135.
89. Ibid, hlm. 135-136.
Perjuangan Islam dalam Penataan Struktur Agraria di Indonesia 65